SEDERHANA

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on SEDERHANA

Rabu, 22 November 2023

“Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!” (Roma12:16)

Kata ‘sederhana’ diungkapkan beberapa kali dalam Alkitab. Alkitab menuliskan agar kita bersikap sederhana dalam berpikir dan tidak memikirkan perkara yang tinggi untuk menunjukkan kehebatan atau memuaskan keinginan kita. Ayat ini menuntun kita untuk selalu bersikap rendah hati sehebat apapun kita di mata orang lain.
Roma 12 : 3 mengajarkan untuk jangan memikirkan hal hal lebih tinggi dari apa yang patut kita pikirkan, namun aplikasikan iman untuk menguasai diri kita dalam hal berpikir.
Kitab Mazmur 116:6 menuliskan “TUHAN memelihara orang-orang sederhana; aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya aku.” Sikap sederhana dan kesadaran kita akan perlunya kuasa Allah yang berperan dalam hidup akan menyelamatkan kita dan mengalami pertolongan ilahi.
Dalam kitab Titus 2:2 dikatakan bahwa seorang pria hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan. Saya percaya hal ini berlaku bagi setiap pengikut Kristus, bagi pria dan wanita juga (1 Tim 2:15, 1 Tim 2:9).
Oleh karena itu mari hari ini arahkan pikiran kita kepada hal hal yang menurut dunia ‘sederhana’ namun menurut Surga adalah mulia yaitu Kristus dan kebenaranNya yang patut kita puji dan agungkan sepanjang waktu (Fil 4:8). Amin. GBU all.

TENANGLAH

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on <em>TENANGLAH</em>

Selasa, 21 November 2023

“Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” (Yesaya 30:15).

“Diamlah dan ketahuilah bahwa Akulah Allah,” perintah Tuhan dalam Mazmur 46 ayat 10; “Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, Aku ditinggikan di muka bumi.”
Ketika para murid ketakutan di Laut Galilea (Markus 4), Yesus berkata: “Diam, tenanglah.” Dia tidak hanya berbicara tentang angin dan ombak, tetapi juga orang-orang di perahu—juga kepada Anda dan saya. Kita tidak boleh panik atau terburu-buru; kita harus menjadi tenang dalam segala situasi yang terlihat di sekeliling kita. Musa berkata kepada orang Israel yang panik di Laut Merah, “Janganlah takut. Berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari Tuhan” (Keluaran 14:13). Ketika gadis Moab, Ruth, mengkhawatirkan masa depannya, Naomi menasihati, “Duduklah dengan tenang, putriku, sampai kamu mengetahui bagaimana keadaannya nanti” (Rut 3:18,KJV).

Ketika Raja Yosafat dan orang-orang Yehuda menghadapi kehancuran dari serangan gabungan pasukan musuh mereka, Tuhan berkata kepada mereka, “berdirilah di tempat kamu masing-masing dengan tenang, dan saksikan bagaimana Allah akan menyelamatkan kamu dan memberi kamu kemenangan dengan cara yang luar biasa.” (2 Tawarikh 20:17).
Bahkan Allah juga berfirman kepada mereka “Tetapi kamu tidak perlu berperang!” “Jangan takut atau cemas! Pergilah besok menghadapi mereka; TUHAN akan menyertai kamu!”

Firman Tuhan itu juga berbicara kepada Anda hari ini untuk dengan tenang, tanpa cemas, terus berjalan maju menghadapi hari-hari Anda. Tuhan akan menyertai Anda, yaitu orang yang mengandalkan Tuhan dalam hidup keseharian Anda.

Hari ini ingatlah janji Tuhan melalui kitab Yesaya ini: “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” (Yesaya 30:15). Amin. GBU all.

APAPUN YANG KAU LAKUKAN

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on APAPUN YANG KAU LAKUKAN

Senin, 20 Nov 2023

“Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.”(Kolose 3:17)

Suatu hari saya mendengar seseorang bertanya kepada orang lain, “Apa pekerjaanmu?” Orang tersebut menjawab dengan berkata, “Oh, saya hanya seorang ibu rumah tangga.” Mungkin Anda juga pernah mendengar seseorang berkata, “Saya hanya seorang petani,” atau “Saya hanya seorang karyawan,” atau “Saya hanya seorang pekerja pabrik,” atau “Saya hanya seorang full-timer di gereja.” Dalam budaya apa pun, penilaian peringkat seperti ini sering ditemukan, dan rasa berharga kita sering kali diukur berdasarkan pekerjaan yang kita lakukan. Semakin mengesankan karir Anda, seolah semakin “penting” Anda. Selebriti khususnya mendapat banyak perhatian ketika sesuatu terjadi dalam hidup mereka. Syukurlah Alkitab tidak mengukur nilai kita dengan seberapa tinggi kita menaiki tangga sosial atau seberapa banyak pendidikan yang kita miliki.
Dalam ayat hari ini kita membaca, “Apa pun yang kamu lakukan… lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus.” Ketika kehidupan di bumi berakhir, yang penting bukanlah seberapa tinggi kita mendaki, namun apakah kita setia kepada Tuhan dalam panggilan apa pun yang kita kejar. Yang penting adalah apakah kita mengenakan belas kasihan, kerendahan hati, kesabaran, dan tanda-tanda lain yang bermanfaat dari karya Kristus dalam hidup kita.
Saya mengenal seorang pria yang dahulu adalah seorang berpengaruh dan bertugas di sebuah organisasi dengan jabatan tinggi. Namun saat ia menemukan panggilan Tuhan dalam hidupnya, ia rela berubah dari statusnya untuk masuk dan setia dalam panggilan itu. Tuhan memakai dia untuk membangun dari nol sebuah pelayanan yang kemudian berdampak besar bagi jiwa jiwa dan Tuhan tetap memelihara dia dan keluarganya dengan ajaib melalui berbagai tantangan. Apapun yang dia lakukan, dia berusaha melakukannya dalam nama Tuhan. Dan itulah yang penting! Setia dalam panggilan Anda!
Bapa di surga, jadikanlah kami masing-masing setia dalam panggilan kami, dan tolonglah kami melakukan segala hal “dalam nama Tuhan Yesus.” Amin. GBU all.

TOXIC POSITIVITY

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on TOXIC POSITIVITY

Jumat, 17 November 2023

“Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”(Filipi 4:8)

Firman Tuhan di Filipi 4:8 bukan hanya berbicara tentang membangun pikiran yang positif, ayat ini berbicara mengenai membangun pikiran yang benar di dalam Tuhan.

Apa perbedaannya? Memikirkan hal-hal yang positif, atau biasa disebut positive thinking, adalah memikirkan sesuatu dari sudut pandang yang positif. Memikirkan hal-hal yang benar adalah memikirkan segala sesuatu dari sudut pandang Tuhan.

Hal pertama yang disebutkan dalam Filipi 4:8 adalah “semua yang benar”, jadi semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis dan seterusnya semua yang disebutkan dalam Filipi 4:8 harus merupakan hal yang benar. 

Apa itu hal yang benar? Firman Tuhan. Firman Tuhan adalah kebenaran (Yoh17:17).

Jadi dasarnya harus Firman Tuhan, bukan sekedar positivity dari diri kita. Jika kita hanya bersikap positif, kita bisa terjebak pada toxic positivity. Orang yang memiliki ‘toxic positivity’ memiliki pemikiran yang dangkal mengenai situasi yang dialami : Pokoknya harus dilihat positifnya, tanpa mau mengevaluasi dan memikirkan hal-hal apa saja yang harus diubah dan diperbaiki. 
Contoh : Ketika tidak berhasil dalam presentasi proposal, atau tidak lolos dalam proses interview kerja. Toxic positivity akan dengan mudahnya berbicara: “ah memang belum rezekinya,” atau ‘belum waktunya”.orang-orang yang mengalami toxic positivity menutupi kekecewaan dan kesedihan mereka dengan berusaha bersikap dan berkata-kata positif.

Saudara, bukan itu yang Tuhan kehendaki. Mari sediakan diri kita untuk mendengar dan menggali Firman Tuhan, tangkap apa yang Tuhan pikirkan mengenai kita dan situasi yang sedang kita hadapi.
Misalnya ketika tidak berhasil dalam presentasi proposal, atau tidak lolos dalam proses interview kerja, kita dapat jujur di hadapan Tuhan mengenai apa yang kita rasakan dan alami, libatkan Tuhan memulihkan kita dengan hadiratNya, lalu tangkap apa yang Ia inginkan untuk kita lakukan dari pengalaman yang sudah kita alami. Apakah kita harus meningkatkan kemampuan presentasi kita? Apakah kita harus melatih kemampuan komunikasi kita? dan lain sebagainya.

Filipi 4:8 tidak mengajarkan kita untuk berpikir kita pasti langsung berhasil presentasi, atau kita pasti langsung lulus interview kerja. Jangan skip prosesnya. Kita akan bertumbuh melalui proses. Libatkan Tuhan selalu dalam pemikiran dan proses yang Anda alami. Anda akan melihat bagaimana Tuhan bekerja melalui hidup keseharian Anda. Amin.GBU all.

HIDUP NAIK TURUN

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on HIDUP NAIK TURUN

Kamis, 16 Nov 2023

“Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana.”(Amsal 24:16a)

Seseorang Kristen mengalami hidupnya berjalan benar beberapa saat namun kemudian jatuh lagi. Sudah meninggalkan dosa lama tapi terulang lagi.Beberapa orang bahkan mengalami hal tersebut berulang ulang hingga akhirnya mereka lelah, menyerah dan membiarkan hidupnya mengikut arus kehidupan dunia. Apakah kisah ini tidak terdengar asing?

Saudara, mari kita lihat ilustrasi berikut, yaitu saat seorang ayah yang baik membimbing anaknya seorang batita yang baru belajar berjalan. Anak kecil tersebut mungkin akan sering terjatuh, namun ayah tidak membenci atau membuang anaknya tersebut. Ayah tersebut dengan sabar akan membimbingnya setiap hari hingga bisa berjalan. Ayah itu dengan setia mengharapkan anaknya bisa berjalan sendiri dan kelak menjadi dewasa. Hal itu tentu menimbulkan sukacita bagi ayah tersebut.

Allah adalah Bapa bagi kita. Ia adalah pribadi yang setia walaupun saat Anda gagal dan jatuh berulangkali. KasihNya selalu tersedia untuk mengangkat Anda kembali. Dia ingin Anda tidak ragu untuk datang kepadaNya setiap Anda gagal lagi, bahkan saat Anda jatuh dalam dosa dan pencobaan yang berulang. Dia menginginkan Anda tidak menyerah namun kembali bangkit, berbalik dari keterpurukan Anda dan menang. Ingatlah, bahwa hanya kembali kepada Yesuslah jalan Anda untuk mengalami pemulihan, untuk menang dan memiliki masa depan. “TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.”(Maz 37:23-24).Amin. GBU all.

MENGUASAI DIRI DALAM SEGALA HAL

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on <em>M</em>ENGUASAI DIRI DALAM SEGALA HAL

Selasa, 14 November 2023

“Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal.” (1 Korintus‬ ‭9‬:‭25‬a.)

Rasul Paulus mengingatkan bahwa perjalanan hidup orang percaya seperti olahragawan yang sedang berada di gelanggang pertandingan. Dan memiliki penguasaan diri sangat penting. Firman Tuhan menasihati agar kita tidak dikuasai dan dikendalikan kedagingan atau indera jasmani kita yang dapat mengikat kita pada perkara-perkara dunia ini. Berhati-hati dan berjagalah, agar kita tidak dikuasai dan dikendalikan indera jasmani kita.
Kita bukanlah orang yang sedang bertanding tanpa tujuan, namun untuk memperoleh mahkota yang kekal (1 Kor 9:26b). Oleh karena itu seperti Rasul Paulus, kita perlu selalu melatih indera dan jasmani kita dan menguasainya sepenuhnya untuk mencapai tujuan (1 Kor 9:27). Salahsatu latihan yang juga perlu kita ingat adalah : ‘Latihlah dirimu beribadah.'(1 Tim 4:7b). Amin. GBU All.

JIWA YANG SEJAHTERA

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on JIWA YANG SEJAHTERA

Senin, 13 November 2023

“Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.”(3 Yoh 1:2)

Kata ‘baik-baik” dalam ayat di atas dalam bahasa aslinya adalah ‘euodousyai’ yang dapat diartikan ‘to proper’ – ‘to be succesful’ atau ‘berhasil’ – ‘sejahtera’.
Firman Tuhan memberi tahu kita bagaimana kita bisa berhasil dalam segala hal dan tetap sehat.
3 Yohanes 1:2 memberi kita kuncinya dalam kata-kata ini yaitu “sama seperti jiwamu sejahtera.” Dengan kata lain, jiwa yang sejahtera atau berhasil itulah yang menyebabkan semua bidang kehidupan Anda sejahtera juga. Hari ini, jika Anda merasa getir, tertekan, atau cemas; jika jiwa Anda terasa lelah dan kering, mulailah memberi nutrisi dan menyiraminya dengan Firman Tuhan. Bacalah dan renungkan ayat-ayat Kitab Suci yang mengingatkan Anda akan siapa diri Anda di mata-Nya—yaitu anak-Nya yang sangat dikasihi dan sangat disayangi. Hiduplah setiap hari dengan kesegaran rohani oleh betapa Dia adalah Bapa bagi Anda dan tidak akan pernah menahan berkat-berkat-Nya dari Anda (baca Roma 8:32). Yesus sendiri menjalani kehidupan seperti itu. Bahkan sebelum Dia menyembuhkan satu orang, melipatgandakan roti untuk banyak orang, atau membangkitkan orang mati, Dia sudah terlebih dahulu menerima kasih Bapa-Nya (baca Matius 3:17), memberikan suatu contoh bagi kita semua.
Setujukah Anda bahwa di antara semua orang, Yesus hidup sejahtera dan berhasil dalam segala hal? Benar sekali, Alkitab juga memberi tahu Anda dengan jelas bahwa Tuhan ingin Anda sejahtera dalam segala hal dan sehat. Dan “segala sesuatu” mencakup segala sesuatu, artinya meskipun Anda menganggap sesuatu itu kecil dan tampaknya tidak penting, namun hal itu penting bagi Tuhan. Dia ingin Anda mengalami kesuksesan bahkan di bidang yang Anda anggap kecil sekalipun. Amin. GBU all.

LIHATLAH HARI INI, KE DEPAN, DAN BERTINDAK!

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on LIHATLAH HARI INI, KE DEPAN, DAN BERTINDAK!

Sabtu, 11 November 2023

“Tetapi Yesus berkata:”Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.”(Lukas 9:62)

Selalu menoleh ke masa lalu akan menghalangi Anda untuk mencapai tujuan serta takdir ilahi (destiny) yang telah Tuhan siapkan bagi hidup Anda. Di Lukas 17:32 Yesus mengatakan : “Ingatlah akan isteri Lot!” Apa yang terjadi dengan Isteri Lot? Dia menoleh ke belakang! Supaya bisa berkemenangan dalam pertandingan kehidupan ini maka kita perlu belajar dari kisah ini, kita harus terus “lari ke depan” dan jangan berhenti atau berlari sambil menoleh ke belakang :

  1. Jangan menoleh ke belakang kepada DOSA LAMA yang telah diampuni
    Jangan menoleh ke belakang kepada dosa lama, kesalahan masa lalu yang sudah diampuni. Anda tahu kenapa? Karena semuanya sudah dihapus oleh darah Yesus!(Ibrani 10:10)
  2. Jangan menoleh ke belakang kepada KEKALAHAN MASA LALU yang mengecewakan Anda. Setiap kita pasti pernah kalah, suatu saat. Kalau Anda pernah mencoba sesuatu maka Anda pasti pernah gagal. Karena kalau Anda tidak pernah gagal, Anda tidak pernah mencoba sesuatu yang besar. Yesus ingin Anda maju dan berhasil.(Yer 29:11)
  3. Jangan menoleh ke belakang kepada KONFLIK LAMA yang membuat Anda kepahitan
    Setiap kita pasti pernah terluka dalam kehidupan ini. Selama masih ada orang yang belum sempurna, maka pasti ada hubungan yang tidak sempurna. Kasih Yesus yang sempurna mampu memulihkan luka Anda.Mazmur 147:3 “Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka;”
  4. Jangan menoleh ke belakang kepada KEMENANGAN LAMA dan pencapaian Anda. Janganlah membesar-besarkan pencapaian Anda namun besarkanlah kebaikan Tuhan setiap waktu supaya kita selalu rendah hati dan menyenangkan Tuhan.
    Rasul Paulus di Filipi 3:13 menuliskan “Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku.”

Jadi, kalau Anda tidak menoleh ke belakang, apa yang bisa Anda lakukan? Melihatlah ke depan dan kepada janji Allah dalam hidup Anda. Menyadari Dia memiliki rencana baik untuk Anda. Dan yang lebih penting adalah fokus kepada apa yang Anda akan lakukan hari ini dan besok untuk hidup menyenangkan Tuhan dan mengubah masa depan Anda bersama Kristus. Hari ini, tidak cukup hanya dengan perkataan saja, marilaj mulai dengan sebuah tindakan iman yang nyata (1 Yoh 3:18). Amin. GBU all.

HIDUP UNTUK MEMBERKATI

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on HIDUP UNTUK MEMBERKATI

Kamis, 10 November 2023

“Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!” (Roma 12:14)

Rasul Paulus dalam tantangan dan penderitaan karena Kristus yang ia alami menuliskan kepada kita bahwa hidup sebagai pengikut Kristus adalah menjadi berkat. Karena untuk itulah kita dipanggil, diberkati untuk memberkati.
Sebagai anak Tuhan kita tidak diajarkan untuk mengutuk namun kita harus memberkati. 1 Petrus 3:9 “dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat.”

Kita adalah orang- orang yang dipanggil dan diberkati Allah, kuasa Allah atas kita dan perjanjianNya yang menjaga kita dari kutukan jahat. Allah telah mengadakan perjanjian dengan Abraham di Kejadian 12:3 “Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.” Karena Allah telah menentukan untuk memberkati Abraham dan keturunannya, maka di dalam kitab Bilangan Allah juga melarang Bileam untuk mengutuki bangsa Israel, bahkan Allah membuat keledainya berbicara, dan akhirnya Bileam memberkati bangsa Israel.
Bilangan 22:12 “Lalu berfirmanlah Allah kepada Bileam: “Janganlah engkau pergi bersama-sama dengan mereka, janganlah engkau mengutuk bangsa itu, sebab mereka telah diberkati.”
Kemudian di Bilangan 23:20, Bileam mengatakan “Ketahuilah, aku mendapat perintah untuk memberkati, dan apabila Dia memberkati, maka aku tidak dapat membalikkannya.”

Seperti Firman Tuhan di atas, kita adalah orang yang terpanggil oleh Kristus dan di dalam kita hari ini ada kuasa Allah untuk memberkati sesama kita dan situasi di sekitar kita, kapanpun dan dimanapun. Oleh karena itu mari kita gunakan sebaik baiknya pemberian Tuhan ini. Berkatilah mereka yang memerlukan! Amin. GBU all.

NO WORRIES

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on NO WORRIES

Kamis, 9 November 2023

“Lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.”(Markus 4:19)

‘No worries’ saat ini sering diucapkan dalam percakapan sehari-hari di antara beberapa orang yang artinya dalam bahasa Indonesia sama dengan “Jangan kuatir”,”Tidak apa-apa”. Hal ini sering dikatakan untuk meredam kekuatiran dan membuat nyaman.

Kekuatiran dan tipu daya dari dunia yang memunculkan keinginan daging selalu bertentangan dengan iman kepada Kristus dan melemahkan keyakinan seseorang akan Firman Tuhan. Jika Anda mulai merasa kuatir akan sesuatu ingatlah 1 Petrus 5:7
“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” Karena kekuatiran tidak membuahkan apa apa yang positif buat kehidupan (baca Mat 6:27). Sebaliknya kekuatiran sering membuat manusia melakukan tindakan sia sia dan melelahkan jika diikuti. Amsal 12:25 menuliskan “Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.” Lebih baik gunakan waktu Anda untuk memuji Tuhan, bersukacita karena Tuhan dan perkatakan yang baik yang lahir dari Firman. Firman Tuhan akan berbuah jika Anda menghidupinya dengan setia. Markus 4:20 mengatakan “Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat.” Amin. GBU all.