BUKAN APA, TAPI SIAPA YANG ANDA MILIKI?

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on BUKAN APA, TAPI SIAPA YANG ANDA MILIKI?

Rabu, 30 Agustus 2023

“Adapun Yusuf telah dibawa ke Mesir; dan Potifar, seorang Mesir, pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja, membeli dia dari tangan orang Ismael yang telah membawa dia ke situ.
Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.”(Kej 39:1-2)

Apakah Anda akan menganggap Yusuf yang dijual sebagai budak, sebagai “pria sukses”? Tentu saja tidak! Namun, Tuhan berkata dalam firman-Nya sendiri bahwa Yusuf adalah orang yang sukses atau berhasil – ‘a succesful man’ atau ‘a prosperous man’. Definisi sukses menurut Tuhan bertentangan dengan definisi dunia. Perusahaan di dunia mengukur kesuksesan berdasarkan apa yang telah Anda lakukan, apa yang telah Anda capai, dan apa yang telah Anda kumpulkan.
Dari Kejadian 39:2 jelas bahwa kesuksesan bukanlah apa yang Anda miliki, melainkan siapa yang Anda miliki! Yusuf sebenarnya tidak mempunyai apa-apa secara materi, namun pada saat yang sama, dia memiliki segalanya karena Tuhan menyertai dia.
Hal-hal materi yang telah Anda kumpulkan atau coba kumpulkan dengan berjerih payah tidak membuat Anda sukses. Kehadiran Tuhan dalam hidup Andalah yang membuat Anda sukses! Kita perlu belajar untuk tidak melulu mengejar sesuatu namun mulai mengejar Dia. Tuhan melihat hubungan Anda dengan-Nya sebagai satu-satunya hal yang Anda butuhkan untuk setiap kesuksesan dalam hidup Anda. Keadaan Yusuf waktu dijual sebagai budak adalah sangat menyedihkan.Dia bahkan tidak punya apa-apa! Tidak ada uang, tidak ada kualifikasi pendidikan, tidak ada hubungan dengan orang-orang berpengaruh, tidak ada apa-apa. Syukurlah Alkitab mencatat gambaran Yusuf yang memulai dari nol, sehingga Anda dan saya bisa mempunyai pengharapan hari ini. Jika Anda berpikir seperti Yusuf, Anda tidak punya apa-apa, Anda bisa mulai percaya akan kuasa kehadiran Tuhan dalam hidup Anda. Mulailah memandang kepada Yesus dan klaimlah janji dalam FirmanNya itu untuk diri Anda sendiri! Katakanlah, “Tuhan besertaku, dan aku adalah orang sukses.” Ucapkan seratus kali jika perlu, dan mulailah melihat ini sebagai kenyataan. Tempelkan janji ini di cermin Anda, dan setiap pagi saat Anda menyikat gigi, ingatkan diri Anda bahwa hari ini, saat Anda berangkat kerja, saat Anda pergi ke sekolah, saat Anda memulai hari dengan merawat anak-anak Anda di rumah (atau melakukan apa pun itu yang perlu Anda lakukan), Tuhan menyertai kamu. Dan karena Dia bersamamu, KAMU SUDAH SUKSES! Ketika Anda memiliki Yesus dalam hidup Anda, Anda tidak lagi berusaha untuk sukses; kamu SANGAT sukses! Amin. GBU all.

PERKENANAN MELALUI KETAATAN

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on PERKENANAN MELALUI KETAATAN

Selasa, 29 Agustus 2023

“Isai berkata kepada Daud, anaknya: “Ambillah untuk kakak-kakakmu bertih gandum ini seefa dan roti yang sepuluh ini; bawalah cepat-cepat ke perkemahan, kepada kakak-kakakmu.Dan baiklah sampaikan keju yang sepuluh ini kepada kepala pasukan seribu.Tengoklah apakah kakak-kakakmu selamat dan bawalah pulang suatu tanda dari mereka.”(1 Sam 17:17-18)

Daud bahkan bukan seorang prajurit di tentara Israel! Apakah Anda ingat bagaimana anak gembala dari dua tiga ekor domba ini berakhir di medan perang? Daud ada di sana untuk mengantarkan roti dan keju kepada saudara-saudaranya yang menjadi tentara. Namun, Daud mendapati dirinya berdiri di medan perang sebagai wakil Israel melawan Goliat yang angkuh. Dari sebelumnya mengantarkan roti dan keju, kini dia dipanggil untuk menyelamatkan seluruh bangsa Israel. Daud berada di tempat dan waktu yang tepat karena dia merendahkan diri dan menuruti perintah ayahnya untuk mengantarkan roti dan keju kepada saudara-saudaranya. Saudaraku, ini adalah sesuatu yang perlu kita pahami. Ketaatan pada kepemimpinan yang ditunjuk Tuhan akan menyebabkan perkenanan Tuhan mengalir dalam hidup Anda, dan Anda akan menemukan diri Anda, seperti Daud, berada di tempat dan waktu yang tepat! Alkitab mengatakan bahwa kita tidak boleh meremehkan tugas yang sederhana (baca Lukas 19:17,Mat 25:23). Tidak ada yang glamor dalam mengantarkan roti dan keju, tapi Daud tidak meremehkannya. Dan hal itu menempatkannya tepat di Lembah Ela, seorang anak gembala yang tidak memiliki pengalaman militer mewakili bangsa Israel melawan raksasa perkasa yang merupakan seorang pejuang sejak masa mudanya. Inilah yang Tuhan suka lakukan. Dia senang menjadikan hal-hal yang bodoh dan lemah untuk mempermalukan hal-hal yang bijaksana dan perkasa di dunia (baca 1 Kor 1:27). Jadi saudara-saudaraku, rendahkanlah dirimu dan tunduklah pada otoritas yang telah Tuhan tempatkan di atasmu. Dan ketika Anda setia melakukan tugas-tugas kecil yang diberikan kepada Anda, perkenanan-Nya akan dilepaskan dalam hidup Anda dan Anda mungkin mendapati diri Anda melakukan hal-hal besar bagi Tuhan! Amin. GBU all.

MENGELOLA EGO

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on MENGELOLA EGO

Senin, 28 Agustus 2023

“Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.”(Ef 2:5-7)

Seorang Kristen mengaku bahwa pergumulan yang dia hadapi tidak mengalami perubahan setelah sekian lama. Setelah merenungkannya dia menyadari bahwa jawabannya adalah karena di alam bawah sadarnya dia menolak untuk berubah. Dia merasa sudah banyak merubah sesuatu namun tanpa sadar selalu menghindari satu hal penting yang harus diubahkan yaitu ego. Dan hal itu sangat sulit untuk dilakukannya baik terhadap pasangan, keluarga dan orang lain karena dia memiliki ego yang tinggi.
Saudara, banyak orang menjadi sukses karena berhasil mengelola ego-nya dengan baik. Namun banyak juga orang terpuruk hanya karena gagal mengelola ego-nya.
Jika Anda rindu sebuah kemajuan dalam kehidupan, tapi Anda berharap sekeliling Anda yang berubah terlebih dahulu, maka ubahlah cara Anda berpikir. Mulailah dari diri Anda untuk rela berubah seperti yang Kristus lakukan, yaitu mengalahkan ego-Nya agar bisa melayani manusia ciptaanNya dengan merendahkan diriNya sendiri (baca Fil 2:5-8). Kita akan mengalami perkenanan Allah jika kita mau menjadi pribadi yang lebih rendah hati, karena Allah menentang orang yang congkak namun mengasihi orang yang rendah hati (baca 1 Pet 5:5). Amin. GBU all.

MEMBANGUN KEKUATAN DARI BADAI

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on MEMBANGUN KEKUATAN DARI BADAI

Sabtu, 26 Agustus 2023

“Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama burung rajawali yang naik dengan sekuat-kuatnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”(Yesaya 40:31)

Rajawali digambarkan sebagai karakter yang tidak takut menghadapi badai. Bahkan rajawali mahir menggunakan badai untuk membawanya naik terbang tinggi dengan membiarkan sayapnya mengepak dan dia melayang di atas badai tersebut. Sehingga badai yang harusnya menakutkan berubah menjadi sumber kekuatan buat rajawali untuk terbang lebih tinggi dan daya angkat badai tersebut membuat dia tidak kelelahan.
Demikianlah saat Anda mengarahkan hati kepada Tuhan di saat pergumulan, Anda akan memperoleh kekuatan untuk mengubah masalah Anda menjadi daya angkat untuk naik lebih tinggi. Masalah Anda tidak akan menghancurkan Anda. Namun kuasa Allah akan menolong Anda mengatasi badai yang sedang Anda hadapi dan menang. Amin. GBU all.

SIAPA YANG MENOLONG KITA MENGAMBIL KEPUTUSAN?

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on SIAPA YANG MENOLONG KITA MENGAMBIL KEPUTUSAN?

Jumat, 25 Agustus 2025

“Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.”(Amsal 3:5-6)

Tuhan tahu apa yang terbaik untuk Anda. Dia bisa melihat hasil akhir dari semua—kita tidak bisa. Semua masalah, sakit hati, kesulitan dan penundaan—semua hal yang membuat kita bertanya mengapa?—suatu hari nanti semuanya akan menjadi jelas dalam terang kasih Tuhan.

Dalam kisah Yusuf dan Maria di Alkitab, Yusuf adalah orang yang tulus hati, dan berencana memutuskan hubungan mereka diam diam dengan tujuan untuk tidak mencemarkan nama Maria karena Maria mengandung sebelum mereka hidup sebagai suami istri.
Ini adalah sebuah keputusan yang sulit bagi pria seperti Yusuf saat itu bahkan bertolak belakang dengan segala logika dan tradisi.
Namun saat itu, Allah melalui malaikatNya berbicara kepada Yusuf tentang rencana Allah melalui mimpi agar Yusuf mengambil keputusan yang benar dengan mengambil Maria sebagai istrinya sehingga rencana Allah yang besar untuk umat manusia digenapi.

Pada umumnya manusia lebih sering menggunakan logika dan faktor eksternal untuk mengambil keputusan setiap hari : untuk keluarga, pekerjaan, bisnis, rohani, hubungan dan sebagainya.
Faktor apa yang mendominasi hati dan pikiran Anda untuk memutuskan hal hal tersebut hari ini?
Sebagai pengikut Kristus, kita memiliki faktor di dalam kita yang sangat berkuasa yaitu Roh Kudus yang siap menolong kita mengambil keputusan setiap saat.
Penting buat kita untuk mengerti rencana Allah saat mengambil setiap keputusan karena Allah selalu punya rencana buat kita.
Mari latihlah diri Anda untuk mengambil keputusan dengan berdoa dan bertanya kepada Roh Kudus untuk memberikan Anda bimbingan dan hikmat. Maka Anda akan melihat campur tangan Allah melalui keputusan keputusan yang Anda ambil. Amin. GBU all.

HATI BOS VS HATI HAMBA

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on HATI BOS VS HATI HAMBA

Rabu, 23 Agustus 2023

“Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”(Markus 10:43-45)

Akhir akhir ini banyak orang menggunakan panggilan Bos kepada orang lain. Mungkin karena banyak orang suka dipanggil Bos.
“Oh iya Bos, apa kabar, Bos?” Manusia pada umumnya cenderung ingin menguasai orang lain atau menjadi Bos atas orang lain. Hal itu akan mempengaruhi hati dan karakter seseorang.
Padahal, ketika kita sudah diselamatkan Tuhan Yesus, kita diajarkan untuk memiliki ‘hati seorang hamba’ untuk bisa melayani seperti Tuhan Yesus.
Apakah kita mau belajar memiliki ‘hati hamba’ seperti yang Kristus ajarkan?
Mari kita kenali beberapa perbedaan ‘hati bos’ dan ‘hati hamba’ :
Pertama, hati bos selalu hanya memikirkan kepentingan dan keuntungan diri, namun hati hamba selalu memikirkan untuk menjadi berkat serta berkenan kepada Tuhan.
Kedua, hati bos cenderung memerintah, mudah menilai dan menghakimi, tetapi hati hamba cenderung mengajak bersama, belajar memahami dan belajar mengerti.
Ketiga, hati bos cenderung menyalahkan dan menjatuhkan, namun hati hamba cenderung menolong dan mengangkat. 
Keempat, hati bos selalu mau bersaing, berkompetisi karena dasarnya adalah iri hati. Tapi, hati hamba selalu mau memberkati dan memuliakan.
Kelima, hati bos cepat tersinggung, hati bos cepat dikuasai oleh emosi, amarah bahkan kekecewaan, tetapi hati hamba selalu bersyukur dan berserah kepada Tuhan. 
Namun tidak semua bos memiliki ‘hati bos’, saya percaya banyak pengikut Kristus bahkan bos Kristen yang juga memiliki ‘hati hamba’ saat ia sungguh sungguh hidup fokus kepada kasih Kristus. Yang manakah Anda? Amin. GBU all.

AKTIVASI TALENTA NOW

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on AKTIVASI TALENTA NOW

Selasa, 22 Agustus 2023

Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.”(Mat 25:28-29)

Apakah Anda pernah melihat orang yang mahir dalam multi talenta dan nampaknya mudah buat dia untuk melakukan segala hal baru lainnya?
Saya pernah mendengar keluhan seseorang yang iri dengan kemampuan orang lain namun orang ini hampir tidak melakukan apapun untuk mengembangkan kapasitas dirinya sendiri.
Saudara, setiap dari kita diberikan talenta oleh Allah, sesuai dengan kesanggupan masing-masing (baca Mat 25:15), namun seringkali kitalah yang diam di tempat dan tidak mencoba untuk berbuah karena kita takut mencoba, takut melangkah, mungkin takut dengan hal yang lain, atau bisa saja karena malas.
Walaupun kita hanya diberikan satu talenta namun Allah menghendaki talenta itu membuahkan hasil bagi kerajaan Sorga.
Jika kita tidak aktif mengembangkan talenta kita, hal itu akan membuka celah dalam hidup kita terhadap intimidasi Iblis yang akan menjerumuskan kita ke sikap hati tidak percaya dan curiga kepada Allah dan akhirnya merusak hubungan kita dengan Allah. Sikap negatif ini akan merugikan dan membuat kita tidak mampu menghasilkan apapun selain kekecewaan dan putus asa. Selain itu talenta itu akan menghilang dari kita seiring dengan keengganan kita untuk mengembangkannya.
Sebaliknya, jika kita aktif mengembangkan semua talenta yang ada pada kita walaupun sekecil apapun, maka Allah akan menambah nambahkan kemampuan yang lebih lagi kepada kita untuk berbuah bagi kerajaan Sorga.
Bukan Allah yang mengambil, namun keputusan buruk kitalah yang mengijinkan talenta itu tidak berkembang dalam hidup kita. Mari aktivasikan semua talenta dan potensi yang ada pada Anda hari ini untuk memuliakan Tuhan! Amin. GBU all.

SALING MENOLONG UNTUK BERTUMBUH

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on SALING MENOLONG UNTUK BERTUMBUH

Senin, 21 Agustus 2023

“supaya aku ada di antara kamu dan turut terhibur oleh iman kita bersama, baik oleh imanmu maupun oleh imanku.”(Roma 1:12)

Ketika Anda membantu orang lain tumbuh, Tuhan membantu Anda tumbuh juga. Anda tidak pernah bertumbuh lebih cepat daripada saat Anda bersekutu dengan orang percaya lainnya dan mendorong komitmen satu sama lain untuk mengikuti Yesus Kristus. Alkitab mengatakan dalam 1 Timotius 4:7, “Latihlah dirimu beribadah (untuk hidup saleh)”. Bagaimana Anda terus berlatih untuk kehidupan yang saleh? Anda perlu tinggal dalam kelompok kecil, dan mendapatkan partner partner rohani. Pernahkah Anda memperhatikan bahwa berolahraga selalu lebih mudah saat Anda melakukannya dengan orang lain? Dengan cara yang sama, Anda membutuhkan seseorang untuk berjalan bersama Anda melalui perjalanan iman Anda, dan Anda perlu membuat komitmen yang sama kepada orang lain. Komitmen Anda membentuk hidup Anda! Dan jika Anda tidak berkomitmen pada apa pun, orang lain yang akan membentuk hidup Anda. Komitmen Anda tidak hanya berpengaruh untuk saat ini saja; itu juga mempengaruhi untuk kekekalan, karena setiap pilihan yang Anda buat hari ini memiliki konsekuensi untuk kekekalan. Itu sebabnya Roma 1:12 mengingatkan kita untuk saling menghibur atau menguatkan dengan iman yang kita miliki. Iman Anda akan membantu saya, dan iman saya akan membantu Anda untuk hari ini dan masa depan.Itulah mengapa Anda membutuhkan keluarga gereja, dan itulah mengapa Anda membutuhkan kelompok kecil. Ketika orang Kristen berkomitmen satu sama lain, kita mendorong satu sama lain untuk tetap di jalur dan menjaga komitmen setiap pribadi untuk berhasil. Kita hidup untuk saling menolong dan bertumbuh. Amin. GBU all.

BAGAIMANA ANDA MENGHAFAL KITAB SUCI?

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on BAGAIMANA ANDA MENGHAFAL KITAB SUCI?

Sabtu, 19 Agustus 2023

“Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.”(Mazmur 119:11)

Jika Anda ingin tumbuh kuat dan dewasa sebagai pengikut Yesus, Anda harus menghafal Kitab Suci! Firman Tuhan adalah kebenaran—dan menanamnya di tanah hati Anda adalah alat yang ampuh untuk pertumbuhan. Mazmur 119: 11 mengatakan “Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu (Inggris : your word; yaitu perkataan-Mu/ Firman-Mu), supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau” Menyimpan Firman Tuhan di dalam hati Anda—menghafalnya—membantu Anda mematahkan pola dosa dalam hidup Anda dan menjadi dewasa dalam iman Anda. Jika Anda belum pernah menghafal Kitab Suci sebelumnya, hal ini mungkin bisa sedikit mengintimidasi. Namun Anda bisa melakukan ini!
Mungkin Anda berpikir Anda tidak cukup pintar menghafal, atau mungkin Anda kesulitan menghafal sebelumnya. Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa Anda ikuti untuk mulai menghafalkan Firman Tuhan hari ini:

  1. Pilih sebuah ayat yang berbicara kepada Anda. Jangan memilih sebuah ayat karena menurut Anda Anda harus menghafalnya. Hafalkan karena Anda ingin—karena Anda percaya itu akan membuat perbedaan dalam hidup Anda.
  2. Ucapkan referensi Kitab Suci sebelum dan sesudah teks. Misalnya, dengan ayat hari ini, Anda akan berkata, “Mazmur 119:11, Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau. Mazmur 119:11″ Terkadang nama kitab, nomor pasal dan ayat adalah hal yang paling sulit untuk diingat, jadi dengan mengucapkannya dengan lantang sebelum dan sesudah membaca ayat tersebut, akan lebih mudah untuk mengingatnya.
  3. Bacalah ayat itu dengan lantang, dan bacalah berkali-kali. Banyak orang mengingat apa yang mereka katakan, bukan apa yang mereka baca. Saat Anda mengucapkan sebuah ayat dengan lantang, Anda merekamnya dalam pikiran Anda.
  4. Hafalkan dengan tepat. Jangan memanipulasi ayat Kitab Suci sebelum Anda mempelajarinya. Pelajari seperti yang tertulis di dalam Alkitab.
  5. Mulailah dengan menghafal satu ayat dalam seminggu. Pada waktunya Anda mungkin dapat mempelajari dua ayat seminggu, tetapi mulailah dengan perlahan. Seperti yang saya sebutkan dalam renungan sebelumnya, jika Anda menghafal satu ayat seminggu, Anda akan menghafal 52 ayat dalam setahun! Jika Anda menghafal dua dalam seminggu, itu akan menjadi lebih dari 100 dalam setahun. Anda akan membawa begitu banyak kebenaran dan kebijaksanaan dalam hati dan pikiran Anda untuk Anda ingat nanti. Ada banyak orang yang telah menghafal banyak ayat Alkitab, dan mereka berhasil. Mereka bukan jenius. Mereka hanya memutuskan bahwa mereka akan melakukannya—satu ayat pada satu waktu. Amin. GBU all.

RESPON ALLAH TERHADAP KEMURAHAN HATI

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on RESPON ALLAH TERHADAP KEMURAHAN HATI

Jumat, 18 Agustus 2023

“Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.”(2 Kor 9:8)

Ada kisah tentang seorang ayah yang membawa putranya ke McDonald’s dan membelikannya kentang goreng ukuran besar. Dalam perjalanan pulang, dia mengulurkan tangan dan mengambil satu kentang goreng kecil dan memakannya. Putranya marah dan berkata, “Ayah, kamu tidak boleh mengambilnya. Ini kentang gorengku!” Sang ayah kemudian berpikir : “Pertama, anak saya lupa bahwa saya adalah sumber dari semua kentang goreng yang dia punya. Saya membawanya ke McDonald’s, saya membayar pesanannya, saya memberikannya kepadanya, dan saya mengantarnya pulang. Satu-satunya alasan dia mendapat kentang goreng adalah karena dari saya. Kedua, anak saya tidak menyadari bahwa saya dapat mengambil kentang gorengnya dalam sekejap jika saya mau. Atau saya bisa membelikannya satu ember penuh kentang goreng jika saya mau, karena saya punya kekuatan untuk melakukan keduanya. Ketiga, saya tidak butuh kentang gorengnya. Saya bisa dengan mudah mendapatkan milik saya sendiri. Saya bisa membeli sendiri jika saya mau. Saya hanya ingin dia belajar untuk tidak egois.”
Ketiga hal itu adalah hal yang sama yang Tuhan ingin kita pelajari sehingga kita bisa bermurah hati dengan orang lain. Pertama, Tuhan ingin kita mengingat bahwa Dia adalah sumber dari segala sesuatu yang kita miliki. Kita tidak akan memiliki apa-apa—kita bahkan tidak akan hidup!—jika bukan karena Tuhan. Kedua, Tuhan dapat mengambil semuanya dari kita dalam sekejap, atau Dia dapat menggandakannya, karena Dia memiliki kuasa. Ketiga, Tuhan tidak membutuhkan uang kita. Dia hanya ingin kita belajar untuk tidak egois dan mengembangkan iman kita.
Apa yang terjadi ketika kita mulai menjadi orang yang lebih murah hati? “Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.”(2 Kor 9:8).
Jika kita mempraktekkan kemurahan hati, Tuhan akan memperhatikan semua yang kita butuhkan plus lebih sehingga kita akan memiliki cukup untuk berbagi dengan orang lain. Dia mencari saluran seperti pipa air, dan ketika dia menemukannya—seseorang yang mau berkata, “Tuhan, gunakan saya untuk menjadi berkat bagi orang lain”—dia langsung menuangkan berkat melalui saluran itu. Jika Anda mau belajar bermurah hati, Tuhan akan memberkati Anda lebih dari yang dapat Anda bayangkan! Amin. GBU all.