Selasa, 19 September 2023
“Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.(Yakobus 4:3)
Motif adalah unsur penting dalam doa. ‘Mengapa berdoa’ menjadi lebih penting daripada ‘apa yang didoakan’. Apakah mungkin kita mendoakan hal yang benar dengan motif yang salah? Tentu saja hal itu bisa terjadi.
Tuhan ingin kita menjadi seperti Dia, dan Tuhan adalah kasih (baca 1 Yoh 4:8). Salah satu cara kita membuktikan bahwa kita memiliki kasih adalah dengan bersedia bermurah hati kepada orang lain. Prinsip pelayanan ini diulangi di seluruh Kitab Suci : Allah memberkati kita agar kita bisa menjadi berkat bagi orang lain.
Bukan berarti kita tidak boleh berdoa untuk kebutuhan pribadi kita, karena Yesus juga mengajarkan untuk berdoa, “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya” (baca Matius 6:11). Namun kita harus memeriksa motif kita. Apakah kita bersedia membagikan berkat kepada orang lain, ataukah akan menimbun semuanya untuk diri kita sendiri? Tuhan tidak tertarik untuk sekadar memuaskan keegoisan kita. Syarat berdoa adalah memiliki hubungan yang jujur dengan Tuhan, sikap mengampuni terhadap orang lain, dan kesediaan untuk menjadi berkat buat orang lain. Saat berdoa percayalah bahwa Tuhan mengasihi Anda, dan mintalah kepada Roh Kudus untuk memimpin Anda berdoa dengan cara yang lebih efektif. Amin. GBU all.