CINTA ADALAH SEBUAH PILIHAN

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on CINTA ADALAH SEBUAH PILIHAN

Sabtu. 30 September 2023

“..dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya,” (Ulangan 30:20a)

Selama upacara pernikahan, seorang pria dan seorang wanita berdiri di depan satu sama lain dan mengucapkan sumpah mereka. Mereka berkata kepada orang lain, “Aku memilihmu di atas semua orang di dunia ini, dan aku akan mengasihimu seumur hidupku dalam suka dan duka.” Mereka membuat pernyataan publik tentang pilihan mereka—itulah sebuah komitmen. Anda tidak bisa memaksa seseorang untuk jatuh cinta kepada Anda, dan Anda juga tidak bisa memaksanya untuk tetap mencintai Anda. Mengapa? Karena cinta adalah sebuah pilihan. Bagi pasangan yang sudah menikah, mencintai pasangan Anda adalah sebuah pilihan yang harus anda buat dan jaga setiap hari dan sepanjang waktu.
Cinta tidak bisa dipaksakan. Hal ini berlaku untuk semua hubungan, termasuk hubungan Anda dengan Tuhan. Ulangan 30:19 – 20 mengatakan : …Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya,…”
Sama seperti dalam hubungan lainnya, Anda harus memilih untuk mengasihi Tuhan. Tuhan tidak akan memaksamu untuk mencintainya. Anda dapat mengabaikan Tuhan dan mengambil jalan yang benar-benar berbeda. Anda dapat membuat apapun dengan hidup Anda jika Anda mau. Tuhan tidak akan memaksa Anda untuk mencintai-Nya—karena cinta tidak bisa dipaksakan. Mengasihi atau mencintai Tuhan adalah sebuah pilihan. Apakah pilihan Anda hari ini? Siapakah yang Anda kasihi? Amin. GBU all.

MEDAN PERANG

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on MEDAN PERANG

Jumat, 29 September 2023

“Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;”(Efesus 6:11)

Jika Anda mau menang hari ini, kenali dan kuasailah medan perangmu, yaitu PIKIRAN. Firman Tuhan di 2 Korintus 10:5b mengajarkan “..Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,” Menawan segala pikiran dan menaklukannya kepada Kristus secara praktis dapat kita lakukan dengan cara mengenali pikiran kita sendiri dan peka terhadap setiap gagasan tidak saleh yang timbul darinya. Hal ini hanya dapat dilakukan apabila kita benar-benar mengenali firman Tuhan.
Daud mengatakan bahwa taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman, dan membuat mata bercahaya (Mazmur 19:7-8). Jika kita mengenal firman Tuhan, kita bukan hanya lebih kuat, kita juga dapat menguji setiap pikiran kita dan memiliki kepekaan terhadap apa yang tidak baik. Sedangkan orang yang buta akan firman Tuhan akan kesulitan untuk menguji pikiran yang tidak baik, sebab mereka mudah ditipu dan dikalahkan Iblis. Mereka akan dipenuhi dengan pikiran yang fasik dan hawa nafsu yang justru mengendalikan dan menghancurkan tubuhnya. Jadi, mengenal firman Tuhan adalah pondasi utama bagi Anda untuk dapat menawan segala pikiran dan menaklukannya kepada Kristus. Ketika pikiran kita mulai menghasilkan gagasan yang tidak saleh, kita dapat mengutip isi Alkitab yang relevan pada pikiran kita, misalnya seperti yang ada dalam Amsal 4:26-27, Matius 5:28, atau Yakobus 3:14-15.
Efesus 6:17 juga menyatakan firman Allah sebagai senjata : “dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,” Oleh karena itu, mintalah kepada Roh Kudus untuk membukakan kebenaran firman Tuhan kepada Anda, untuk menjaga pikiran Anda dengan senjata yang diperlengkapi kuasa Allah hari ini. Amin.GBU all.

HATI YANG PAHIT

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on HATI YANG PAHIT

Kamis, 29 September 2023

“Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.”(Ibrani 12:15)

“Memaafkan memang tak akan mengubah masa lalu kita, namun dapat mengubah masa depan kita menjadi lebih baik”. Ini merupakan kalimat motivasi yang sangat terkenal dari Bernard Meltzer, seorang motivator dan penyiar radio terkenal dari Amerika. Selama puluhan tahun, Bernard menjadi pengasuh acara radio yang bertajuk “What’s Your Problem?” dimana Bernard selalu setia mendegar keluh kesah para pendengarnya. Memaafkan dan membuang semua kepahitan adalah nasehat yang selalu Bernard sampaikan kepada siapapun yang datang kepadanya. Mulai dari masalah rumah tangga, studi, keuangan ataupun karir. Ribuan pendengar radio di Amerika telah termotivasi dengan konsep memaafkan dari Bernard ini. Banyak diantara mereka yang akhirnya bisa menyelesaikan masalahnya, bahkan mengalami terobosan, saat mereka mau memaafkan.

Ternyata memang ada kaitan erat antara kasih karunia dan akar pahit dalam hati. Alkitab mencatat, Yusuf yang bisa menjaga hatinya dengan tidak menaruh dendam ataupun kepahitan kepada kakak-kakaknya, menerima kasih karunia dari Tuhan. Yusuf yang semula dijual sebagai budak, bahkan sempat dimasukkan ke penjara, diangkat Tuhan menjadi orang nomor dua di Mesir setelah Firaun. Respon hati Yusuf terhadap perlakuan saudara-saudaranya membuat ia berkenan kepada Allah.

Ingatlah bahwa Tuhan adalah kasih, dan di dalam kasih tidak ada kebencian, kekecewaan, dendam ataupun kepahitan. Hanya ada kasih karunia, berkat dan anugerah di dalam kasih. Sifat kepahitan hanya merusak, tetapi pengampunan memulihkan. Hidup dalam kepahitan sama saja membuat kasih karunia dan anugerah Tuhan menjauh dari hidup kita. Oleh karena itu, Amsal 4 :23 mengatakan “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan”. Jangan biarkan akar yang pahit bercokol dalam hati kita, tetapi belajarlah untuk mengampuni, melupakan dan memberkati mereka yang telah menyakiti kita. Amin. GBU all.
.

5 MENIT YANG MENGUBAHKAN

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on 5 MENIT YANG MENGUBAHKAN

Rabu, 27 September 2023

“Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (Mazmur 119:105)

Beberapa penulis, coach dan motivator salahsatunya Joanne Malloon menulis tentang penggunaan waktu 5 menit yang efektif dapat mengubah hidup seseorang menjadi lebih baik.
Namun dari semua buku yang menulis tentang hal 5-menit tersebut ada satu kunci yang perlu dilakukan yaitu KONSISTENSI. Kegiatan 5-menit tersebut akan membuahkan hasil kalau Anda lakukan secara teratur.

Setiap orang ingin agar hidupnya menjadi lebih baik setiap hari. Demikian juga dengan Anda dan saya. Yosua mengajarkan kepada bangsa Israel di Yosua 1:8 “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” Siang dan malam menegaskan tentang sebuah konsistensi atau kedisiplinan dalam melakukannya.

Mazmur 119:105 “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku”, ayat ini menyatakan bahwa Firman Tuhan akan membawa Anda dan saya melangkah masuk ke kehidupan yang semakin baik setiap hari seiring kita bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus dan FirmanNya. Dan hal ini tentu memerlukan KONSISTENSI.
Karena kita telah mengetahui bahwa pertumbuhan dan pencapaian apapun di dunia ini memerlukan konsistensi, mari sediakan waktu setidaknya 5 menit atau lebih setiap hari untuk merenungkan Firman Tuhan, agar Anda dan saya bertumbuh dan mengalami pencapaian hidup bersama Kristus. Amin.GBU all.

JUJUR ITU MAHAL

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on JUJUR ITU MAHAL

Selasa, 26 September 2023

“Tetapi tidak usahlah mengadakan perhitungan dengan mereka mengenai uang yang diberikan ke tangan mereka, sebab mereka bekerja dengan jujur.”(2 Raja-raja 22:7)

“Kejujuran itu mahal harganya” – istilah ini sudah sering kita dengar. Menjadi pribadi yang jujur di tengah situasi yang tidak jujur bisa jadi lebih sulit dilakukan. Namun Firman Tuhan di 2 Raja-raja menceritakan tentang bagaimana Raja berkenan mempercayakan pekerjaan mulia kepada para ahli atau profesional yang bekerja secara jujur. Bahkan Raja tidak mengadakan perhitungan dengan mereka masalah uang karena ia percaya.

Dalam 1 Samuel 29, Akhis seorang raja di wilayah bangsa Filistin yang menjadi musuh Israel sangat menyukai Daud, dan memberikan kepadanya perkenanan yang luar biasa. Akhis melihat Daud sebagai orang yang jujur. Ayat 6 mengatakan – “Lalu Akhis memanggil Daud, dan berkata kepadanya: “Demi TUHAN yang hidup, engkau ini orang jujur dan aku memandang baik, jika engkau keluar masuk bersama-sama dengan aku dalam tentara, sebab aku tidak mendapati sesuatu kejahatan padamu, sejak saat engkau datang kepadaku sampai hari ini..”
Akhis sangat percaya kepada Daud, bahkan di ayat 9 Akhis menyebut Daud sebagai utusan Allah atau malaikat Tuhan (translasi KJV) yang ia sukai.

Kepercayaan tidak bisa diperoleh secara instan demikian juga dengan perkenanan. Semuanya melalui proses dan waktu. Demikian kejujuran adalah manifestasi dari karakter ilahi yang perlu berproses dalam hidup kita. Nilai nilai kejujuran yang Anda lakukan dengan setia baik terhadap pasangan Anda, keluarga, sesama dan di tempat kerja akan mendatangkan perkenanan dalam hidup Anda. Dan Tuhan-lah yang akan menjadi pembela dan perisai bagi orang yang jujur. Amsal 2:7 mengatakan “Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya”. Amin. GBU all.

MENTORING

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on MENTORING

Senin, 25 September 2023

“Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.”(2 Tim 2:2)

Apakah Anda merasa perlu punya mentor? Jika Anda ingin mengenal potensi Anda dan mengalami pertumbuhan rohani secara efektif maka salahsatu metode yang banyak dilakukan adalah melalui ‘mentoring’.

Menurut kisah Odyssey yang ditulis oleh Homer, ketika Raja Odysseus berangkat untuk bertempur di perang Troya, ia menitipkan Telemachus, putranya dalam asuhan seorang tua bijak bernama Mentor. Mentor diberi tanggung jawab untuk mengajarkan kebijaksanaan kepada anak muda itu.

Lebih dari 2.000 tahun sesudah Homer, seorang ahli teologi berkebangsaan Perancis yang bernama François Fénelon menyadur kisah tentang Telemachus itu ke dalam sebuah novel yang berjudul Télémaque. Dalam novel itu, sang pengarang menonjolkan tokoh Mentor. Lambat laun istilah mentor diartikan sebagai: guru yang bijaksana dan bertanggung jawab; orang berpengalaman yang tugasnya memberi nasihat, membimbing, mengajar, memberi inspirasi, menegur, mengoreksi, dan menjadi teladan.

2 Timotius 2:2 menggambarkan tentang pendampingan rohani ini, yaitu oleh Paulus kepada Timotius. Selain itu, Alkitab memberikan banyak contoh pendampingan rohani kepada kita. Markus meneladani Barnabas; Yosua meneladani Musa; Elisa meneladani Elia.

Setiap orang Kristen membutuhkan seorang mentor untuk membangun manusia rohaninya agar makin bertumbuh menjadi serupa dengan Kristus. Karena tanpa mentor, maka seseorang agak sulit untuk bertumbuh secara cepat dan terarah. Kita membutuhkan mentor yang sudah bertumbuh dalam Kristus, baru kita bisa menjadi mentor dan membimbing orang lain. Proses mentoring ini bisa terjadi di kelompok sel, di gereja, secara pribadi atau dimanapun melalui media apapun di jaman modern ini. Seorang mudapun bisa menjadi mentor dan teladan, kalau dia mau mengikuti proses mentoring.1 Timotius 4:12, “Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda.Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu”. Mentoring secara Kristiani akan menumbuhkan banyak pribadi yang dipakai Tuhan menjadi alat untuk menanamkan kebijaksanaan dan menolong orang lain tumbuh dewasa dalam Kristus. Kita dimuridkan untuk memuridkan.Amin. GBU all.

RUMPUT TETANGGA LEBIH HIJAU?

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on RUMPUT TETANGGA LEBIH HIJAU?

Sabtu, 23 September 2023

“Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang.” (Amsal 14:30)

The grass is always greener in the other side (rumput tetangga selalu lebih hijau) adalah peribahasa yang sering kita dengar. Peribahasa itu berarti apa yang dimiliki oleh orang lain, biasanya terlihat lebih indah atau lebih baik dari apa yang kita miliki. Orang yang memiliki cara pandang seperti itu, akan kesulitan untuk menikmati berkat yang sudah diterimanya. Ia terlalu asyik memperhatikan dan menghitung berkat orang lain ketimbang berkat yang diterimanya.
Orang yang fokus pada pada apa dimiliki orang lain akan kehilangan fokus pada potensi yang ia miliki.
Motivator dan milyuner W. Mitchell pernah mengalami kecelakaan motor yang membuat tubuhnya terbakar parah. Ia kehilangan semua jarinya dan hampir seluruh wajahnya. Bertahun-tahun Mitchell menjalani masa pemulihan, hingga akhirnya berhasil menerbangkan pesawat meski tak punya jari tangan. Namun, lagi-lagi, dia mengalami kecelakaan yang membuatnya lumpuh dari pinggang ke bawah.
Ketika dirawat di rumah sakit, Mitchell melihat bagaimana pasien-pasien di rumah sakit meratapi nasibnya. Ia pun merespon, “Kalian terus saja berfokus pada apa yang tidak bisa kalian lakukan. Namun, saya melihatnya begini: sebelum kecelakaan saya bisa melakukan sepuluh ribu hal, sekarang tinggal seribu hal. Jadi, saya akan fokuskan pikiran saya kepada seribu hal yang bisa saya lakukan.”

Orang yang memiliki dua talenta dalam Matius 25:14-30 tidak sibuk bertanya-tanya, “Mengapa saya hanya diberikan dua talenta saja? Mengapa orang itu diberikan lima talenta?” Alih-alih bersedih atau meratapi apa yang tidak dimilikinya, ia mengusahakan talenta yang telah diberikan oleh tuannya. 
Saya ingin Anda mengenal satu pepatah lagi, yaitu the grass is greener where you water it. Rumput Anda akan lebih hijau jika Anda menyiraminya.
Setiap orang punya kekurangan dan kelebihan. Tak perlu sibuk memikirkan apa yang kita tidak punya. Misalnya, Anda punya kelebihan dalam bidang mengajar, tetapi Anda tidak pintar main gitar atau berolahraga. Anda tidak perlu meratap, “Kenapa, ya, saya tidak bisa main gitar? Kenapa saya tidak jago olahraga?” Fokuslah pada hal-hal yang Tuhan berikan kepada Anda, dan kembangkan sebaik mungkin. 
Sekalipun kelebihan Anda (menurut Anda) hanyalah keinginan untuk belajar dengan tekun, Anda tetap bisa mendapatkan hasil yang luar biasa. Anda bisa menjadi pribadi yang menginspirasi, dan menjadi terang bagi banyak orang. Amin. GBU all.

MENDENGAR NASIHAT

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on MENDENGAR NASIHAT

Jumat, 22 September 2023

“Tetapi para ahli Mesir membuat yang demikian juga dengan ilmu-ilmu mantera mereka, sehingga hati Firaun berkeras dan ia tidak mau mendengarkan mereka keduanya seperti yang telah difirmankan TUHAN.”(Keluaran 7:22)

Alkitab menggambarkan kekerasan hati Firaun, yaitu ketika ia berkali-kali mengabaikan pesan Tuhan lewat Musa dan Harun agar ia berhenti memperbudak bangsa Israel. Akibatnya, Mesir ditimpa tulah, dan Firaun kehilangan anak sulung (Keluaran 11:4-6) serta banyak sekali tentaranya (Keluaran 14:23-38).

Apakah Anda sering menolak nasihat dari keluarga, pembimbing rohani, mentor, leader, atau sahabat? Anda sebenarnya tahu nasihat mereka benar dan disampaikan demi kebaikan Anda, tapi Anda lebih memilih cara sendiri. Anda tidak yakin pilihan Anda sesuai dengan firman Tuhan, tetapi merasa jalan Anda adalah yang terbaik. Inilah salah satu ciri hati yang mulai mengeras. 

Miliki kerendahan hati untuk mendengarkan dan menerima nasihat. Setiap orang punya blind spot— titik buta di mana kita tidak tahu bahwa apa yang kita lakukan mungkin kurang bijak atau tidak tepat. Jika ada beberapa orang yang memberikan nasihat serupa, mungkin itulah saatnya Anda mempertimbangkan kembali keputusan / gaya hidup / pilihan Anda. Amsal 19:20 mengatakan “Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan.”

Tentunya tidak semua perkataan orang harus Anda ikuti. Kita perlu cermat membedakan dari siapa, dan nasihat apa yang berkontribusi positif bagi hidup kita. Kalau Anda tahu nasihat seseorang itu baik, benar, dan sesuai Firman Tuhan, jangan keraskan hati Anda. Terima dan jalankan masukannya, karena itu berarti ia peduli pada kebaikan hidup Anda, bukan ingin mencelakakan Anda. Amin. GBU all.

BELAJAR MEMPERCAYAI

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on BELAJAR MEMPERCAYAI

Kamis, 21 September 2023

“Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak”(Mazmur 37:5)

Mempercayai, itu bisa menjadi hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Anda mungkin mempercayai orang tua atau pasangan Anda, karena Anda tahu bahwa mereka akan selalu siap menolong saat Anda menghadapi kesulitan. Mempercayai seseorang yang Anda kenal bisa jadi mudah jika mereka sudah membuktikan diri. Namun, mempercayai Tuhan bisa jadi jauh lebih sulit. Bagaimana Anda mempercayai seseorang yang tidak dapat Anda lihat? Salah satu cara terbaik untuk mulai mempercayai Tuhan adalah dengan membaca Alkitab. Semakin banyak Anda membaca Firman ini, semakin Anda akan menyadari betapa Tuhan dapat dipercaya. Anda mulai melihat kisah orang-orang yang percaya kepada Tuhan dan bagaimana Tuhan membantu mereka. Anda juga dapat membaca literatur sejarah tentang tokoh tokoh iman Kristen. Membaca kisah mereka dapat membantu Anda mulai mempercayai Tuhan. Cara ketiga bisa dengan mulai melangkah untuk belajar mempercayai-Nya dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin Anda bisa mempercayai Dia untuk menunjukkan kepada Anda siapa yang harus Anda temui atau ajak berdiskusi untuk masalah Anda. Mungkin Anda dapat mempercayai-Nya untuk berbicara dalam hati Anda mengenai prioritas yang harus Anda lakukan di kantor, kampus, rumah ataupun di gereja. Mulailah mempercayai Dia dari hal-hal kecil dan semakin Anda mengatakan ‘YA’ kepada Tuhan, semakin Anda percaya kepada-Nya. Amin. GBU all.

TUHAN MELATIH ANDA

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on TUHAN MELATIH ANDA

Rabu, 20 September 2023

“Dari Daud.Terpujilah TUHAN, gunung batuku, yang mengajar tanganku untuk bertempur,dan jari-jariku untuk berperang; yang menjadi tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku, perisaiku dan tempat aku berlindung, yang menundukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku!” (Mazmur 144:1-2)

Pada masa awal, para pengumban batu menjadi bagian penting dalam pasukan militer. Suku Benyamin mempunyai 700 orang pilihan, masing-masing adalah “pengumban batu, yang tidak pernah meleset sehelai rambut pun” (Hakim 20:16). Para pengumban juga menjadi bagian yang penting dalam pasukan militer Raja Uzia (2 Tawarikh 26:13,14).

Pengumban lebih menguntungkan daripada prajurit berbaju zirah dan bersenjatakan pedang atau tombak karena ia dapat mengenai sasaran dari jarak jauh. Ada yang berpendapat bahwa jarak efektifnya bisa mencapai 122 m dengan batu, dan bahkan lebih jauh lagi jika menggunakan butiran timah hitam.

Perlu banyak waktu dan pelatihan untuk menjadi pengumban yang terampil dan berpengalaman. Pemuda-pemuda gembala mengembangkan keterampilan yang diperlukan agar dapat menjaga dan melindungi kambing-domba terhadap binatang pemangsa. Daud, si pemuda gembala, lebih senang memakai umban/ katapel daripada memakai persenjataan yang berat milik Saul. Tetapi ia pasti tidak akan sanggup bertahan di hadapan Goliat tanpa iman kepada Allah dan kekuatan dari-Nya. Hasil pertarungan itu bergantung bukan pada senjata atau keterampilan yang lebih unggul, melainkan pada Allah yang mendukung Daud. 
Daud memproklamirkan bahwa semua kemampuan untuk menghadapi musuh, keterampilan membela diri, bertahan hidup dan menang, ia peroleh melalui pelatihan dari Allah dalam hidupnya. Allah-lah yang melatih Daud untuk berhasil, demikian Allah yang sama yang melatih Anda dan saya untuk memiliki keterampilan dan kemampuam untuk berhasil dalam kehidupan, baik dalam pekerjaan, bisnis, sekolah, keluarga dan pelayanan Anda. Mari andalkan Tuhan dalam segala hal, dan bersukacitalah jika Ia sedang melatih Anda hari ini.Amin.GBU all.