BENIH DAN ROTI

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on BENIH DAN ROTI

Kamis, 12 September 2024

“Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu.”(2 Korintus 9:10)

Ada sebuah perusahaan cukup terkenal yang dikenal bagus dalam bidang desain produk dan pemasaran. Namun perusahaan tersebut tidak bisa bertahan dalam masa krisis seperti pandemi kemarin karena ternyata mereka gagal dalam hal pengelolaan keuangan.

Banyak orang percaya mengaku sudah melakukan semua kebenaran Firman Tuhan, itu sebuah kabar baik. Namun ada satu kebenaran berharga yang juga perlu diperhatikan dan dilakukan yaitu mengenai pengelolaan keuangan alkitabiah agar hidup orang percaya juga diberkati di area ini.

Di dalam kebenaran Firman Tuhan keberhasilan dalam pengelolaan keuangan juga melibatkan hal memberi dan menabur. Namun ada sebagian orang merasa tidak nyaman dengan hal ini. Hal ini juga yang membuat seorang muda kaya yang datang kepada Yesus juga mundur untuk mengikut Yesus (baca Mat 19:16-26). Dalam kisah ini Yesus menguji sikap hati anak muda itu terhadap kekayaannya. Karena kecenderungan banyak orang adalah fokus hanya ingin menerima bukan memberi.

Tuhan Yesus mengajarkan di Lukas 6:38 “Berilah maka kamu akan diberi…,ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu”. Ternyata untuk menerima pun berhubungan erat dengan sikap hati kita dalam memberi.
Mengapa Yesus mengajar kita untuk memberi dan menabur? Sama dengan setiap petani atau pengusaha tidak akan menikmati semua hasil panen atau usaha tanpa memilahkan dulu benih terbaik untuk ditabur kembali dan untuk berbuah kembali bahkan berlipat lipat. Demikianlah dalam setiap berkat jasmani yang kita terima dari Tuhan ada bagian yaitu benih terbaik yang harus kita tabur untuk mendatangkan kemuliaan bagi kerajaan Allah dan membuat hidup kita bertumbuh dan berbuah. Sikap hati kita terhadap ‘benih yang baik’ ini menjadi penting dalam hal pengelolaan harta secara alkitabiah. Benih tidak untuk dimakan tapi ditaburkan kembali. Maka taburkanlah benih Anda pada waktu, cara dan tempat yang Tuhan nyatakan agar buah kebenaran Anda dalam Kristus dinyatakan dan hidup Anda diperkaya dalam segala hal seperti diajarkan di 2 Korintus 9:10-11 “Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;
kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.” Amin. GBU all.

#lpgministry

HATI MELAYANI

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on HATI MELAYANI

Rabu, 11 September 2024

“Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.”(Lukas 17:10)

Seseorang bercerita bahwa ia sangat terkejut dan terkesan atas sebuah peristiwa yang dialaminya. Waktu itu ia menerima beasiswa untuk mengikuti kelas training kepemimpinan di Hawai selama beberapa bulan. Setelah beberapa minggu ketika tengah mengikuti training, dia berpapasan dengan pria separuh baya yang tengah membersihkan toilet di tempat training dan menganggap bahwa pria itu adalah seorang cleaning service.
Tetapi betapa kagetnya dia ketika diakhir kelas training panitia memperkenalkan para donatur yang mensponsori para peserta untuk mengikuti training dan salah satunya adalah pria yang disangkanya seorang cleaning service.
Ternyata pria tersebut adalah CEO sebuah perusahaan besar dan budaya dalam lembaga training tersebut baik alumni maupun donatur harus mengambil bagian sebulan sekali untuk melayani termasuk membersihkan seluruh ruangan di areal training. Betapa sang donatur yang membiayai dia untuk mengikuti training itu memiliki sifat dan ciri seorang hamba.

Melalui Firman Tuhan di Lukas 17, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana kita bisa memiliki hati ‘hamba’ atau hati ‘melayani’. Ada tiga ciri seorang ‘hamba’ atau ‘pelayan’ sebagai berikut :

Seorang Hamba Tidak Mengharapkan Penghargaan Atau Pujian. Seorang hamba melayani tuannya (ayat 7-8). Seorang hamba berkenan karena melayani tuannya. Demikian juga kita, kehormatan dan kemuliaan kita karena melayani Tuhan. Oleh sebab itu, sebagai hamba perlu memiliki karakter melayani.

Seorang Hamba Tidak Mengharapkan Ucapan Terima Kasih. “Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?” (Ay. 9). Sebagai hamba, melaksanakan tugas yang diberikan merupakan tanggung jawab dan kehormatan. Kesempatan untuk melaksanakan tugas adalah kehormatan yang diberikan Tuhan, bahkan melampaui ucapan terima kasih.

Seorang Hamba Tidak Menuntut Kesetaraan Status. “Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.” (Ay. 10). Seorang hamba harus memiliki kerendahan hati. Kesadaran bahwa dirinya tidak berguna tanpa tuannya, adalah manifestasi kerendahan hati. Oleh sebab itu sebagai hamba Tuhan, sudah sepantasnya kita sadar akan status kita dan melayani dengan kerendahan hati. Amin. GBU All.

#lpgministry

KISAH “SHOUT TO THE LORD”

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on KISAH “SHOUT TO THE LORD”

Selasa, 10 September 2024

“Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi!
Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari.”(Mazmur 96:1-2)

Pujian berjudul “Shout to the Lord” atau diterjemahkan di Indonesia menjadi “Nyanyi dan Bersoraklah” mengalir dari doa selama masa-masa sulit dalam kehidupan penciptanya yaitu Darlene Zschech. Dalam sebuah wawancara dengan Majalah St. Augustine, dia mengatakan bahwa pada tahun 1993 dia merasa terbebani oleh beban tagihan pajak yang berat. “Sepertinya tidak ada jalan keluar dari situasi ini, kecuali tangan Tuhan.” Hampir putus asa ia lalu mencari kedamaian dari Tuhan, dia membaca Mazmur 96 sambil memainkan tuts piano pemberian orang tuanya saat dia masih kecil. Zschech fokus pada Kitab Suci sambil ikut menyanyikannya. Saat dia mengulangi kata-katanya, dia menyadari depresinya hilang, dan kegembiraannya kembali. Dia menyadari kebenaran yang luar biasa: Tuhan telah memberinya sebuah lagu penyembahan. Saat dia mencari kenyamanan dan perlindungan, Zschech menerima lirik, “My comfort, my shelter, tower of refuge and strength/ Let every breath, all that I am, never cease to worship you.” (“Penghibur, pelindung,Menara kekuatan/
Biarlah semua yang bernafas,Tak berhenti menyembahMu”).Pujian ini menginspirasi dan membangkitkan jiwa banyak orang hingga hari ini untuk datang memuji Tuhan dalam saat pergumulan. Mari berseru kepada Tuhan Allah kita bahwa perbuatanNya ajaib dan dahsyat (baca Mazmur 96). Mari memuji Tuhan hari ini !.Amin. GBU all.

MENGUBAH KRISIS MENJADI PELUANG

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on MENGUBAH KRISIS MENJADI PELUANG

Kamis, 5 September 2024

“Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.(Mazmur 23:4-5)

Tulisan Mandarin untuk krisis adalah “wei ji” (危機), yang terdiri dari “wei” (bahaya) dan “ji ” (kesempatan). Seolah menggambarkan bahwa dalam krisis ada bahaya, tetapi juga ada kesempatan. Ada orang yang jatuh terjerembab pada saat krisis, tetapi ada pula yang menjadikan krisis sebagai peluang untuk membuat terobosan-terobosan baru yang inovatif dan berguna.

Bagaimanakan respon Anda terhadap krisis yang dialami?

Glenn Cunningham, atau dikenal dengan nama The Kansas Ironman, atau The Kansas Flyer, lahir 4 Agustus 1909. Pelari jarak menengah Amerika yang berulang kali memecahkan rekor dunia dan rekor nasional untuk lari jarak menengah di tahun 1930-an.
Pada usia 7 tahun, Cunningham dan kakak laki-lakinya Floyd terbakar parah dalam sebuah kebakaran.Floyd meninggal dan Glenn diperkirakan tidak bisa berjalan. Cunningham mengatasi kesulitan ini, berlari dan memenangkan balapan di sekolah menengah, meskipun dia tidak pernah berlari dengan mulus dan kakinya membutuhkan perawatan ekstensif dan pemanasan yang lama sepanjang kariernya sebagai pelari.

Glenn Cunningham mencalonkan diri untuk Amerika Serikat pada Olimpiade 1932 di Los Angeles, menempati posisi keempat dalam lomba lari 1500 meter. Ia memenangkan medali perak dalam lomba lari 1.500 meter pada Olimpiade 1936 di Berlin.

Cunningham memenangkan medali Sullivan pada tahun 1933 atas prestasinya dalam lari jarak menengah. Pada tahun 1934, ia mencetak rekor dunia untuk lari jarak jauh yang berlangsung selama tiga tahun. Dia juga mencetak rekor dunia di nomor 800 m pada tahun 1936 dan dalam jarak tempuh dalam ruangan pada tahun 1938. Masih banyak pencapaian dan penghargaan lain yang diterima semasa hidupnya.

Dalam kehidupan pribadi, keluarga, pekerjaan, dan usaha ada berbagai krisis yang mungkin dihadapi.   Krisis bagaikan gelombang ombak di lautan yang menakutkan banyak orang, tetapi justru dimanfaatkan oleh para peselancar. Bagi para peselancar, gelombang besar justru merupakan peluang untuk berekspresi dan maju.   Hendaklah kita memandang krisis seperti para peselancar memandang gelombang ombak di lautan yaitu menjadi sebuah peluang.

Krisis itu seolah mendatangkan bahaya, tetapi juga membuka peluang. Maka jangan takut terhadap krisis, tetapi dengan hikmat dan pertolongan Tuhan jadikanlah krisis sebagai peluang Anda untuk maju. Amin. GBU all.

HIDUP ADALAH PILIHAN

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on HIDUP ADALAH PILIHAN

Rabu, 4 September 2024

“Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!” (Yosua 24:15b)

Hidup adalah pilihan! Kita sering mendengar pepatah ini.Tuhan menciptakan manusia dengan memberikan kehendak bebas kepada manusia. Manusia bebas menentukan jalan hidupnya.

Yosua melontarkan suatu pilihan kepada bangsa Israel apakah mereka memilih beribadah kepada TUHAN atau kepada allah lain. Yosua tidak memaksakan saudara sebangsanya harus memilih beribadah kepada TUHAN, tetapi Yosua mengingatkan bangsanya untuk menentukan pilihannya yang tepat. Pilihan mereka seharusnya berpusat kepada Allah yang telah mengeluarkan mereka dari perbudakan di Mesir dan memberikan mereka Tanah Kanaan.
Yosua, sebagai pemimpin umat Israel, memutuskan pilihannya bahwa ia dan seisi rumahnya beribadah kepada TUHAN. Inilah keteladanan yang ditunjukkan Yosua.

Apakah mudah untuk membuat pilihan? Pilihan itu mengandung konsekuensi. Pilihan beribadah kepada TUHAN bukan semata-mata kerajinan kita melakukan ibadah, tetapi ketaatan kita kepada Firman TUHAN. Itulah ibadah yang benar dan sejati (baca Roma 12:1).
Apakah yang menjadi pilihan Anda hari ini? Saya berdoa kiranya pilihan Anda berpusat kepada Tuhan dan FirmanNya. Amin. GBU all.

ALAT BAGI KERAJAAN

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on ALAT BAGI KERAJAAN

Selasa, 3 September 2024

“Tetapi firman Tuhan kepadanya: “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.”(Kisah Para Rasul 9:15)

Rasul Paulus, yang sebelumnya bernama Saulus, adalah penganiaya jemaat Tuhan, tapi perjumpaannya secara pribadi dengan Tuhan Yesus telah mengubah haluan hidupnya 180 derajat: dulunya pembenci pengikut Kristus, kini mengasihi jemaat Tuhan dan menyerahkan hidup sepenuhnya bagi Kristus. Apa yang dialami oleh Saulus, yang berubah menjadi Paulus ini, sebagai bukti tidak ada perkara mustahil bagi Tuhan, Tuhan sanggup mengubah kehidupan seseorang. Tidaklah mustahil bagi Allah untuk menjadikan Anda alat pilihan bagi kemuliaanNya jika Anda percaya. Amin. GBU all.

BEBAS DARI KEBOHONGAN

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on BEBAS DARI KEBOHONGAN

Selasa, 6 Agustus 2024

“Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.”(1 Pet 2:16)

“Repeat a lie often enough and it becomes the truth” – “Ulangi kebohongan cukup sering dan itu menjadi kebenaran”, adalah hukum propaganda yang sering dikaitkan dengan petinggi Nazi Joseph Goebbels. Nazi disebut sebagai sejarah kelam di masa Perang Dunia ke II.Tujuan Nazi adalah memperkuat “ras utama” Jerman. Melakukan invasi ke negara lain dan melakukan persekusi dan pembantaian kaum Yahudi dan banyak lagi kelompok lainnya. Bayangkan saat itu banyak tentara dan anak muda Jerman terlibat dan bersemangat hidup dalam sebuah kebohongan yang diciptakan seseorang namun mereka anggap itu kebenaran yang harus diperjuangkan.
Kebohongan tersebut membawa hidup mereka masuk dalam kesia siaan.

Alkitab menjelaskan bahwa Yesus datang untuk memerdekakan kita sepenuhnya (Yoh 8:32).Selain menebus dosa kita, Ia juga melepaskan kita dari hidup sebagai tawanan beban yang menipu dan mengikat tanpa kita sadari yaitu kebiasaan buruk, kepura-puraan, paradigma lama, tabiat dosa yang belum bisa dilepaskan, atau beban hidup yang memberatkan Anda. Berdoalah minta pertolongan Roh Kudus untuk mengungkapkan setiap kebohongan atau tipu daya dunia yang mengikat dan untuk melepaskan Anda dari beban tersebut.Terbukalah akan campur tangan Tuhan agar hidup Anda diubahkan. Mari memilih hidup sebagai hamba Allah dan terbebas dari perhambaan dosa. Amin. GBU all.

CALLING AND VISION

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on CALLING AND VISION

Kejadian 12:1-3 “1)Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; 2)Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. 3)Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.”

Di Kejadian 12 ayat 1 Tuhan memanggil Abraham untuk pergi dari rumahnya untuk menuju ke sebuah negeri yang akan Tuhan tunjukkan. Hal ini bisa kita lihat bahwa Abraham menerima Divine Calling atau Panggilan Ilahi, yaitu Allah berbicara kepada Abraham dan juga kepada setiap kita hari ini untuk melakukan kehendak Allah yang mulia. Penting buat Anda dan saya untuk belajar mendengar suara Allah agar memahami panggilan ilahi tersebut.

Kemudian di Kejadian 12 ayat 2 -3 , Allah memberikan sebuah Visi (Vision) kepada Abraham, suatu gambaran mulia yang akan terjadi di masa depan jika Abraham menjalankan panggilan Ilahi tersebut. Visi ini beberapa kali Tuhan teguhkan kepada Abraham (baca Kej 13 :14-17, Kej 15, Kej 22:17-18) bahkan melalui pergumulan batin yang dialami Abraham. Dan Allah membela Abraham terhadap lawan lawannya karena  keyakinannya akan janji Allah dan ia setia.

Belajar dari kisah Abraham, maka penting bagi setiap pengikut Kristus dan keluarga Kristen untuk memiliki Visi dan melakukan panggilan ilahi. Visi menjadi dasar yang kuat untuk mengarahkan Anda bergerak dalam sebuah panggilan kepada sebuah tujuan di masa depan. Akan menjadi beresiko jika seseorang atau keluarga Kristen melangkah hari demi hari tanpa sebuah visi. Tanpa visi, Anda tidak tahu harus kemana dan bagaimana di masa depan. Oleh karena itu mari kenalilah Visi Anda dan melakukan panggilan Anda untuk menggenapi Visi tersebut.  Amin. GBU all.

CMIIW

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on CMIIW

Senin, 10 Juni 2024

“Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat.”(Amsal 10:17)

Penggunaan CMIIW sering kita jumpai pada tulisan di media sosial. Kata CMIIW sendiri termasuk ke dalam slang atau bahasa gaul, sehingga penggunaannya lebih sering digunakan pada percakapan tidak resmi atau santai.
CMIIW adalah singkatan dari ‘Correct Me If I’m Wrong’ atau dalam bahasa Indonesianya adalah ‘koreksi saya jika saya salah’.
Ungkapan ini sejatinya menunjukkan bahwa seseorang terbuka untuk menerima koreksi atau pembenaran dalam opini yang akan mereka berikan.
Di Alkitab kita banyak menemukan bahwa sikap untuk menjadi pribadi yang rela untuk diajar bahkan ditegur kalau salah akan membuat hidup kita menjadi lebih baik dan bertumbuh dewasa.
Sebaliknya orang yang tidak mau diajar dan dikoreksi jika salah dan selalu merasa lebih benar dari orang lain akan dicemooh karena kesombongannya(Ams 13:18), bisa tersesat(Ams 10:17) dan bahkan dianggap dungu (Ams 12:1).
Kerelaan kita untuk selalu diajar dan terbuka untuk ditegur akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih bijaksana (Ams 15:31), dihormati(Ams 13:18) dan mengenal jalan kehidupan yang baik (Ams 6:23). Amin.GBU all.

BAGIAN TUHAN DAN BAGIAN ANDA

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on BAGIAN TUHAN DAN BAGIAN ANDA

Sabtu, 8 Juni 2024

“Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga.”(Matius 17:27)

Saat itu sekeping mata uang logam bernilai empat dirham, disebut “Tetradrachm”, merupakan pembayaran untuk bea Bait Allah pas bagi dua orang. Pada ayat di atas digunakan kata “στατῆρα” (statēra; “stater”) untuk menyebut mata uang logam ini.
Bea Bait Allah adalah sebesar setengah syikal per orang menurut Keluaran 30:13 dan Keluaran 38:26. Pada zaman Yesus nilainya setara dengan dua dirham atau didrachma (sekitar Rp. 3000,-). Jadi satu “stater” yang bernilai 4 dirham (atau 2 didrachma), setara dengan 1 syikal, dapat membayar 2 orang.
Walaupun jumlah ini nampaknya kecil, Yesus tidak serta merta menciptakan uang yang baru dengan kuasaNya atau meminta uang dari orang lain atau murid muridnya.
Namun Ia mengajarkan untuk kita mengadakannya dengan melakukan bagian kita yaitu dengan mengusahakannya. Yesus meminta Petrus untuk pergi ke danau dan memancing untuk menghasilkan uang tersebut.Ada sebuah usaha yang harus dilakukan Petrus dan bagian Tuhan adalah membuat misi tersebut berhasil dengan ajaib.
Yesus bisa melakukan mujizat untuk membuat air menjadi anggur, roti dan ikan bermultiplikasi, bahkan kita percaya Yesus bisa menciptakan sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada. Namun dari ayat di atas kita belajar bahwa untuk meraih keberhasilan atau hal yang baik ada bagian kita yang harus dilakukan tepat seperti petunjuk Tuhan. Dan Tuhan akan memberkati apa yang saudara dan saya kerjakan agar berhasil jika kita lakukan sesuai perintahNya. Mari lakukan bagian kita dengan setia hari ini. Amin. GBU all.