JEMU BERBUAT BAIK

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on JEMU BERBUAT BAIK

Senin, 15 April 2024

“Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.”(Gal 6:9)

9Jangan jemu berbuat baik. Orang bisa menjadi lemah, menjadi jemu dan orang berhenti berbuat baik. Tetapi pesan Tuhan di sini jangan jemu berbuat baik. Akan ada waktu menuai tapi jika sebelum waktu untuk menuai anda berhenti menabur kebaikan, jangan-jangan anda akan menuai yang tidak baik itu. Mengapa? Kalau anda melakukan yang tidak baik, anda akan menuai yang tidak baik itu. Jadi terus tabur saja yang baik.
Ada seorang manajer muda di perusahaan yang cukup besar. Sementara General Manager sudah memasuki usia pensiun. Maka, Dewan Direksi berkumpul untuk memilih pengganti General Manager. Mereka sepakat memilih seorang manajer termuda, tapi brilian dan paling bagus. Rapat saat itu berlangsung tertutup, namun entah mengapa terdengar kabar keluar hingga didengar manajer-manajer lainnya. Para manajer senior ini lalu bersepakat untuk membuat masalah agar manajer yang paling muda ini terlihat buruk kinerjanya di depan Dewan Direksi. Mereka berbuat seperti itu karena iri hati dan jengkel.
Berhari-hari, berminggu-minggu, mereka tidak memberikan support kepada manajer muda ini. Sekali waktu manajer muda ini memberi usulan, mereka tidak mendukung. Manajer muda ini juga tahu bahwa ia akan diangkat menjadi General Manager dan para seniornya iri hati.
Hingga pada suatu ketika, ada rapat bersama Direktur karena ada satu masalah. Ternyata, para manajer senior sepakat untuk melimpahkan kesalahan kepada manajer muda. Manajer muda itu pun marah, sudah berminggu-minggu ia bisa menahan amarah namun hari itu ia marah dan menggebrak meja.
Akhirnya, diadakan kembali Rapat Direktur. Saat itu diputuskan Direktur batal mengangkat manajer muda karena dinilai belum waktunya dan harus banyak belajar lagi untuk menahan emosi di depan orang. Manajer muda itu kehilangan kesempatan untuk naik karena ia jemu berbuat baik, karena ia tidak tahan.
Saudara, janganlah Anda jemu berbuat baik. Teruslah berbuat baik. Kenapa? Karena apa yang ditabur akan engkau tuai. Ada waktu untuk menuai dan menaburlah selagi ada kesempatan. Karena itu selagi masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, terutama kepada saudara kita seiman.
Kepada siapa engkau bisa menolong? Kalau engkau bisa menolong semua, tolonglah semua tetapi kalau engkau terbatas, tolonglah orang-orang yang ada di dekatmu, tolong hamba-hamba Tuhan, tolong gereja Tuhan, tolong orang-orang yang membutuhkan, tolong keluargamu.
Kita percaya orang lain akan bersyukur dan nama Tuhan dimuliakan ketika kita gunakan kesempatan untuk menabur. Karena apa yang engkau tabur itu yang akan engkau tuai. Amin. GBU all.

EXCELLENT SPIRIT

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on EXCELLENT SPIRIT

Sabtu, 13 April 2024

Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya.(Daniel 6:3)

Ciri dari sikap yang Excellent adalah melakukan segala sesuatu dengan totalitas, menyajikan hanya yang terbaik, dan selalu berusaha untuk memberikan hasil di atas rata-rata. Daniel adalah contoh orang yang tepat dalam hal ini. Dalam Daniel 6:3 dituliskan bahwa, “Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa…” Dalam terjemahan New King James Version dikatakan, “because an excellent spirit was in him”. Bila kita membaca kisah Daniel, kita akan dapat menemukan betapa luar biasanya kehidupan Daniel. Sebagai orang buangan, dia dapat menjadi pejabat tinggi dalam pemerintahan dua kerajaan dan melayani empat raja yang berbeda.
Sikap hidup di atas rata-rata inilah yang membuat Daniel mendapat hormat dari raja. Bahkan Alkitab mencatat bahwa raja mengakui bahwa Allah Daniel sangat luar biasa hebat membela hidupnya. Di zaman modern seperti ini, orang-orang percaya harus bangkit dan menjadi terang bagi dunia ini. Kembangkanlah cara hidup yang unggul, baik itu dalam hal rohani, karakter, pengetahuan hingga etos kerja kita. Jika Daniel pernah membuktikannya bahwa ia bisa melakukan hal tersebut dengan pertolongan Tuhan. Percayalah, dengan pertolongan Roh Kudus, kita semua pasti mampu melakukannya. Tantang diri Anda untuk memberikan hasil yang lebih baik dari hari kemarin. Amsal 22:29 (BIS) mengatakan “Pernahkah engkau melihat orang yang cakap melakukan pekerjaannya? Orang itu akan dipekerjakan di istana raja-raja, bukan di rumah orang biasa.” Versi NKJVnya : “Do you see a man who EXCELS in his work? He will stand before kings; He will not stand before unknown men.” Sikap Excellent dalam pekerjaan akan membuat Anda dipromosikan.

Saudara, janganlah Anda puas dengan melakukan yang sekedarnya. Lakukan yang terbaik agar apapun yang Anda kerjakan memberikan hasil yang maksimal untuk kemuliaan nama Tuhan. Manusia bisa lupa mempromosikan Anda, tetapi Tuhan tidak pernah lupa akan kesungguhan Anda. Amin. GBU all.

IMAN TANPA PERBUATAN

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on IMAN TANPA PERBUATAN

Jumat, 12 April 2024

“Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati” (Yakobus 2:26).

Iman tanpa perbuatan baik disebut mati karena kurangnya perbuatan baik itu mengungkapkan kehidupan yang tidak diubahkan, serta hati yang mati secara rohani. Ada berbagai ayat yang menjelaskan bahwa iman sejati yang menyelamatkan akan menghasilkan kehidupan yang berubah, bahwa iman terbukti oleh perbuatan kita. Cara hidup kita mengungkapkan kepercayaan kita dan apakah iman yang kita akui benar-benar iman yang hidup.
Yakobus 2:14-26 bukan mengajarkan bahwa perbuatan baik dapat membenarkan kita di hadapan Allah, melainkan bahwa iman sejati akan terbukti oleh perbuatan baik. Perbuatan baik bukanlah penyebab keselamatan; perbuatan baik adalah bukti keselamatan. Iman sejati di dalam Kristus selalu menghasilkan perbuatan baik sebagai buahnya. Orang yang mengklaim dirinya Kristen tetapi hidup dalam ketidaktaatan pada Kristus yang disengaja, imannya belum bertumbuh dan ia sedang membuka kesempatan kepada hidupnya untuk menjauh dari Kerajaan Allah. Paulus mengulangi hal serupa dalam 1 Korintus 6:9-10.
Banyak orang mengaku sebagai Kristen, namun kehidupan dan prioritas mereka menunjukkan kenyataan yang sesungguhnya. Yesus mengutarakannya demikian: “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.” (Mat 7:16-18). Amin. GBU all.

TAAT MELALUI PENYANGKALAN DIRI

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on TAAT MELALUI PENYANGKALAN DIRI

Kamis, 11 April 2024

Kata-Nya kepada mereka semua: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.(Lukas 9:23)

Beberapa orang mengatakan ketaatan adalah keharusan dan beberapa lagi beranggapan ketaatan adalah pilihan.
Di Alkitab mencatat bahwa ketaatan seseorang menentukan hasil akhir atau pencapaian seseorang. Abraham, Musa, dan Elia, adalah beberapa contoh pribadi tersebut. Di kitab perjanjian baru kita melihat Kristus menyangkal diriNya dan memilih taat sampai mati di kayu salib sehingga umat manusia beroleh penebusan dan keselamatan kekal.

Ketaatan juga menolong seseorang untuk memenangkan proses kehidupan, seperti Daud yang taat terhadap teguran nabi Natan, bertobat dan datang kembali kepada Tuhan untuk dipulihkan. Namun sebaliknya Saul memilih tidak taat dan melakukan dengan caranya sendiri.

Ketaatan terhadap Firman Tuhan, terhadap pimpinan dan peraturan memberikan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi baik bagi kehidupan perorangan maupun organisasi untuk mencapai tujuan. Bahkan bagi seseorang pendiri organisasi dan pemimpin puncak di dunia bisnis sekalipun diperlukan ketaatan yang konsisten untuk menjadi berhasil, yaitu mereka mentaati segala peraturan yang berlaku.

Ketaatan membentuk dan menyatakan karakter seseorang. Menjadi pribadi yang taat adalah menggambarkan pribadi Kristus yang rendah hati bahkan merendahkan diriNya di hadapan musuh-musuhnya untuk menggenapi rencana Bapa. Berubah menjadi pribadi yang taat diperlukan penyangkalan diri.

Allah suka bekerjasama dengan Anda, melalui karakter Anda. Diperlukan karakter yang taat agar manifestasi kasih dan kuasaNya bekerja dengan leluasa dalam hidup Anda. Taat atau tidak taat akan terlihat ketika seseorang berada di dalam situasi yang sulit. Tidak mudah mengatakan bahwa seseorang itu taat, bila dia berada di dalam situasi yang baik-baik saja. Ketaatan akan terlihat ketika seseorang diuji masuk dalam kebimbangan, kebingungan, ketakutan, emosi atau perasaan-perasaan lainnya yang cenderung mendorong untuk lari dari perintah yang seharusnya dikerjakan.
Untuk dapat taat, Alkitab mengajarkan agar kita merenungkan kebenaran Allah siang dan malam  (Yosua 1:8). Serta dengan pertolongan Roh Kudus maka Anda akan dituntun menjadi pribadi yang taat. Oleh karena itu marilah renungkan dan doakan hari ini apakah kita siap menjadi pribadi dengan karakter taat di hadapan Allah. Amin. GBU all.

KASIH DALAM PERBEDAAN

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on KASIH DALAM PERBEDAAN

Selasa, 9 April 2024

“Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.”(Kol 3:13)

Kasih Anda mungkin lebih diuji oleh sesama orang kristiani yang berbeda pendapat dengan Anda daripada oleh orang tidak percaya yang menganiaya Anda. Diperlukan intan untuk memotong intan. Apakah yang harus Anda lakukan ketika menghadapi saudara seiman yang berbeda pendapat tentang bagaimana seharusnya umat kristiani hidup?
Ada tiga cara yaitu: MENERIMA KELEMAHAN, MENGHINDARI PENGHAKIMAN, dan MEMPERBAHARUI KEINGINAN. 

  1. Menerima kelemahan : Tidak semua orang percaya memiliki kedewasaan, dan kasih menuntut anggota keluarga yang lebih dewasa untuk mengalah kepada mereka yang belum dewasa. Kasih melindungi orang dan memberi mereka kesempatan untuk bertumbuh. Ada orang-orang yang mungkin menyulitkan, tetapi kita harus menerima mereka dalam kasih karena Tuhan menghendakinya. 
    2.Menghindari penghakiman : Kita tidak berhak menghakimi atau menghukum satu sama lain karena hakim kita adalah Tuhan. Setiap orang percaya akan memiliki cukup banyak kesibukan untuk mempertanggungjawabkan kehidupannya sendiri tanpa harus mencampuri pertanggungjawaban orang lain!
    3.Memperbarui keinginan : Keinginan kita seharusnya bukan untuk membuat setiap orang sepakat dengan kita; melainkan untuk mengejar damai sejahtera, tidak menyebabkan orang lain tersandung, dan menolong orang lain menjadi makin dewasa di dalam Kristus. 
    Apa yang dimulai dengan menyakiti hati dapat merusak pekerjaan Tuhan, dan menyebabkan orang lain jatuh atau tersandung. Akibatnya mungkin mengoyak iman saudara kita (baca Roma 14 : 15, 20). Patutkah kita menggoyahkan iman orang hanya karena ingin mendapatkan apa yang kita inginkan ? Orang Kristiani yang lemah imannya belum memahami dan mengalami kemerdekaan di dalam Yesus Kristus. Orang Yahudi Kristiani, yang dibesarkan di bawah hukum Musa, sulit menyesuaikan diri dengan kehidupan baru mereka. Kesadaran nurani kita bertumbuh saat kita menerima apa yang Tuhan katakan tentang diri kita di dalam Firman-Nya dan menerapkannya dengan iman. Akan tetapi, untuk sampai pada kesadaran itu diperlukan waktu, dan kita harus bersabar satu sama lain. Oleh karena itu dikatakan di Kolose 3:14 “Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.” Marilah kenakan kasih Allah untuk mengatasi perbedaan. Amin. GBU all.

MEMAHAMI POTENSI ANDA

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on MEMAHAMI POTENSI ANDA

Senin, 8 April 2024

“Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,” (Efesus 3:20)

Alkitab menggambarkan Allah sebagai “dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan” dan memberitahu kita bahwa, dengan Dia, “tidak ada yang mustahil” (Lukas 1:37). Tidak pernah ada hari bahwa ini tidak benar. Dia selalu mampu melakukan jauh lebih banyak daripada yang dapat kita pikirkan untuk meminta kepada-Nya. Kebanyakan dari kita cenderung berpikir terlalu kecil, berdoa terlalu kecil, percaya terlalu kecil, dan hidup terlalu kecil. Beberapa orang percaya kebohongan bahwa “Tuhan mungkin dapat melakukan itu untuk orang lain, tetapi tidak untuk saya.” Pemikiran seperti ini membatasi apa yang dapat Allah lakukan di dalam kita dan melalui kita. Itu juga dapat mencegah kita menyadari potensi penuh kita dalam hidup. Salah satu definisi dari kata “potensial” adalah “apa yang dapat Anda lakukan tetapi belum selesai”. Jika Anda tidak berhati-hati, Anda akan mengartikannya bahwa “mencapai potensi Anda hanya didasarkan pada upaya Anda sendiri”. Ini tidak benar. Namun ini artinya adalah “menyerahkan diri Anda kepada Tuhan dan membiarkan kehendak-Nya terjadi di bumi seperti di surga”. Kita dapat mendefinisikan potensi dengan lebih baik seperti ini: Potensi adalah seberapa jauh Anda dapat pergi, tidak sendirian, tetapi bersama Tuhan. Anda lihat, Tuhan mengasihi Anda dan memiliki harapan besar untuk Anda. Ketika Anda mengembangkan dan menggunakan apa yang telah Dia berikan kepada Anda, apakah Anda melihatnya sebagai besar atau kecil, Anda sedang mengembangkan potensi yang Dia ciptakan dalam diri Anda. Inilah yang dikatakan Firman Tuhan kepada kita dalam Efesus 2:10: “Karena kita adalah buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah sebelumnya.Ia mau supaya kita hidup di dalamnya.” Tuhan tidak mengharapkan Anda untuk melakukannya sendiri. Saat Anda berdoa meminta arahan-Nya, luangkan waktu untuk berhenti dan mendengarkan (lihat Amsal 3:5-6). Kemudian, jangan takut untuk melangkah keluar dan melakukan hal-hal yang Dia perintahkan kepada Anda. Ingat, Dia tidak akan pernah memimpin Anda untuk melakukan sesuatu yang tidak seturut dengan Firman-Nya.Amin. GBU all.

KUASA UNTUK HIDUP BENAR

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on KUASA UNTUK HIDUP BENAR

Jumat, 5 April 2024

“Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar; ” (Yoh 12:31)

Satu-satunya alasan iblis berhak menjadi penguasa atau memerintah kita adalah karena kita menyerahkan diri kita kepadanya melalui dosa (Rm. 6:16). Karena Yesus ‘memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya sendiri di atas kayu salib’ (1 Ptr. 2:24), iblis tidak lagi memiliki kuasa atau otoritas atas mereka yang menerima anugerah keselamatan dari Yesus. Iblis telah ‘diusir’ – dilucuti dari semua kekuatan yang dia miliki. Sekarang dia hanya bisa menipu, dan jika kita tertipu oleh kebohongannya, kita menghentikan berkat Tuhan mengalir dalam hidup kita. Alasan mengapa pengikut Kristus harus hidup suci, adalah untuk menghindari belenggu iblis. Ketika kita menaati dosa, kita menyerahkan diri kita kepada iblis, pencipta dosa itu. Menyerah kepada dosa berarti menyerah kepada seseorang, yaitu iblis. Keputusan dan tindakan kitalah yang melepaskan kuasa iblis atau kuasa Allah di dalam kita. Ketika seorang Kristen berbuat dosa dan memberi iblis kesempatan untuk menguasai dan merusak hidupnya, cara untuk menghentikannya adalah dengan mengakui dosanya. Tuhan setia dan adil untuk memulihkan Anda melalui pengampunan yang sudah tersedia dalam roh kita yang dilahirkan kembali dan melepaskannya dalam daging kita, dengan demikian menyingkirkan iblis dan kubu pertahanannya. Seseorang yang menyerahkan dirinya kepada dosa sebenarnya menjadi budak iblis sementara orang yang menaati kebenaran menyerahkan dirinya kepada Tuhan. Inilah sebabnya mengapa seorang Kristen harus hidup suci. Amin. GBU all.

DENGAN PERKATAAN

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on DENGAN PERKATAAN

Kamis, 4 April 2024

“Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.” (Mat 12:37)

Allah menciptakan langit dan bumi dan segala yang ada di bumi dengan firman-Nya (Ibr. 11:3). Seluruh ciptaan dibuat oleh perkataan Firman dan meresponi kata-kata Firman. Perkataan kita, ketika diucapkan dengan iman, melepaskan kehidupan atau kematian (Ams. 18:21) dan akan mempengaruhi orang, benda, dan keadaan. Kita dapat melepaskan kekuatan yang ada di dalam iman melalui kata-kata kita. Setiap kata penting. Tidak ada hal seperti kata ‘sia-sia’ yang tidak akan bekerja untuk kita atau melawan kita. Kata-kata kita bisa menjadi senjata kita yang paling ampuh melawan iblis, atau bisa menjadi perangkap iblis (Ams. 6:2). Kata-kata penuh keyakinan dapat memindahkan gunung. Iman yang membuat Yesus takjub adalah iman akan otoritas perkataan yang diucapkan (Mat. 8:8, 10). Kita harus percaya pada kekuatan kata-kata kita. Jika kita mulai mengucapkan kata-kata dengan iman yang sejalan dengan Firman Tuhan, maka kita akan mendapatkan hasil positif yang mengikutinya. Tetapi jika kita terus mengucapkan kata-kata keraguan, pada akhirnya kita akan mempercayainya dan memiliki hal-hal negatif yang dihasilkan oleh kata-kata tersebut. Kematian atau kehidupan berada dalam kekuatan setiap kata yang kita ucapkan. Iman dilepaskan dengan mengucapkan kata-kata. Yesus mendorong kita untuk berbicara kepada gunung atau apapun masalah kita. Kebanyakan orang berbicara kepada Tuhan tentang masalah mereka, tetapi sedikit yang mengikuti instruksi Yesus dan berbicara langsung ke ‘gunung’. Tuhan telah menempatkan hal-hal tertentu di bawah otoritas kita dan kita harus menjalankannya. Ketika masalah menghalangi kita, kita harus berbicara dengan masalah itu dan memerintahkannya untuk menyingkir dalam nama Yesus. Ucapkan Firman Tuhan hari ini. Firman-Nya akan menghasilkan kehidupan. Amin. GBU all.

TETELESTAI

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on TETELESTAI

Rabu, 3 April 2024

“Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.” (1 Kor 15:57)

“Sudah selesai” atau “Tetelestai” (Yoh 19:30) adalah perkataan Tuhan Yesus di kayu salib yang menyatakan bahwa Ia telah menyelesaikan pembayaran hutang dosa manusia secara lunas dengan darahNya. Alkitab katakan setiap manusia telah jatuh dalam dosa (Rom 3:23) dan dosa dalam bahasa aslinya berarti hutang. Hutang karena pelanggaran terhadap hukum Allah konsekuensinya adalah kematian kekal yaitu terpisah dari Allah selamanya (Rom 6:23).Alkitab mengatakan bahwa hutang dosa ini hanya bisa ditebus dengan darah yang kudus yaitu melalui pengorbanan darah Yesus yang turun dari Sorga (Ibr 9:22).Kematian Yesus di kayu Salib adalah sebuah tonggak kemenangan atas dosa bagi orang yang percaya melalui kuasa penebusanNya. Semua kutuk dosa dan kehinaan yang harus ditanggung manusia yang berdosa telah ditanggung di kayu salib dan ditebus olehNya. Oleh karena itu peganglah teguh imanmu hari ini bahwa setiap kita yang percaya kepadaNya telah dimerdekakan dan mengalami kemenangan dalam hidup yang baru bersama Kristus. GBU All.

MENGEKANG LIDAH

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on MENGEKANG LIDAH

Kamis, 28 Maret 2024

“Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.” (Yak 1:26)”

Masalah dunia bisa diselesaikan dalam semalam jika manusia bisa mendapatkan kemenangan atas lidah mereka. Seandainya tidak ada kemarahan, tidak ada kata-kata kotor, tidak ada dusta, tidak ada gerutuan atau keluhan; misalkan tidak ada cerita kotor yang diceritakan, tidak ada kritik yang tidak adil — betapa berbedanya dunia ini!
Alkitab mengajarkan bahwa orang yang dapat mengendalikan lidahnya dapat mengendalikan seluruh kepribadiannya. Kita harus bertanya pada diri sendiri setidaknya tiga pertanyaan sebelum berbicara: Apakah itu benar? Apakah itu baik? Apakah itu memuliakan Kristus? Jika kita selalu berpikir sebelum kita berbicara, perkataan jahat akan jauh lebih sedikit, dan kita akan dihindarkan dari dosa karena lidah, maka akan ada suatu kebangunan rohani yang dimulai dari hidup kita. GBU all.