KISAH “SHOUT TO THE LORD”

Selasa, 10 September 2024

“Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi!
Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari.”(Mazmur 96:1-2)

Pujian berjudul “Shout to the Lord” atau diterjemahkan di Indonesia menjadi “Nyanyi dan Bersoraklah” mengalir dari doa selama masa-masa sulit dalam kehidupan penciptanya yaitu Darlene Zschech. Dalam sebuah wawancara dengan Majalah St. Augustine, dia mengatakan bahwa pada tahun 1993 dia merasa terbebani oleh beban tagihan pajak yang berat. “Sepertinya tidak ada jalan keluar dari situasi ini, kecuali tangan Tuhan.” Hampir putus asa ia lalu mencari kedamaian dari Tuhan, dia membaca Mazmur 96 sambil memainkan tuts piano pemberian orang tuanya saat dia masih kecil. Zschech fokus pada Kitab Suci sambil ikut menyanyikannya. Saat dia mengulangi kata-katanya, dia menyadari depresinya hilang, dan kegembiraannya kembali. Dia menyadari kebenaran yang luar biasa: Tuhan telah memberinya sebuah lagu penyembahan. Saat dia mencari kenyamanan dan perlindungan, Zschech menerima lirik, “My comfort, my shelter, tower of refuge and strength/ Let every breath, all that I am, never cease to worship you.” (“Penghibur, pelindung,Menara kekuatan/
Biarlah semua yang bernafas,Tak berhenti menyembahMu”).Pujian ini menginspirasi dan membangkitkan jiwa banyak orang hingga hari ini untuk datang memuji Tuhan dalam saat pergumulan. Mari berseru kepada Tuhan Allah kita bahwa perbuatanNya ajaib dan dahsyat (baca Mazmur 96). Mari memuji Tuhan hari ini !.Amin. GBU all.

Leave a Reply

Your email address will not be published.