Senin, 20 Mei 2024
“Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Mat 6:24)
Ayat di atas mengajarkan pentingnya untuk hidup dengan integritas dan kesetiaan kepada Allah. “Mamon” yang disebutkan dalam ayat ini mengacu pada harta atau kekayaan dunia yang sering kali menjadi godaan yang kuat dalam hidup kita. Allah ingin agar kita memprioritaskan hubungan kita dengan-Nya di atas segala sesuatu, termasuk harta benda dan kekayaan.
“Bermuka dua” mengacu pada perilaku yang tidak jujur atau tidak konsisten dalam hidup kita. Hal ini mencakup tindakan seperti menyembunyikan niat atau motif yang sebenarnya, berpura-pura atau berpura-pura menjadi sesuatu yang kita sebenarnya tidak, atau bertindak secara bertentangan dengan nilai-nilai dan prinsip yang kita percayai.
Kita tidak dapat secara bersamaan mengabdikan diri kepada Allah dan mengabdikan diri kepada hal-hal duniawi seperti uang, kekuasaan, atau popularitas. Kita harus memilih siapa yang akan menjadi Tuan sejati dalam hidup kita, dan hidup dengan konsistensi dan integritas dalam mengikutinya tanpa kepura-puraan. Sikap bermuka dua akan mendorong kita untuk menjadi tidak jujur di hadapan Allah.
Penting bagi kita untuk memeriksa hati dan motivasi kita secara terus-menerus melalui doa dan perenungan Firman Allah, serta bertekad untuk hidup dengan integritas dalam segala hal. Kita harus memilih untuk menjadi pribadi yang jujur dan konsisten dalam perkataan, tindakan, dan sikap kita, baik di depan orang lain maupun di hadapan Tuhan.
Dengan hidup yang jujur dan konsisten, kita mencerminkan karakter Kristus dan menjadi saksi yang efektif bagi dunia akan kebenaran dan keagungan Allah. Oleh karena itu mari kita belajar memprioritaskan hubungan kita dengan Allah di atas segala sesuatu hari ini. Amin. GBU all.