KISAH INSPIRASI GEORGE CHARLES BOLDT

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on KISAH INSPIRASI GEORGE CHARLES BOLDT

Selasa, 30 April 2024

“Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya. (Kol 3:23-24)

Suatu malam ada seorang pria tua dengan istrinya masuk sebuah lobi hotel kecil di Philadelphia.
“Semua hotel besar di kota ini telah terisi, bisakah kau beri kami satu kamar saja?” kata pria tua itu. Pegawai hotel menjawab “Semua kamar telah penuh karena ada 3 event besar yang bersamaan diadakan di kota ini, tapi sepertinya saya tidak dapat membiarkan pasangan yang baik seperti Anda untuk kehujanan di luar sana pada jam satu dini hari seperti ini. Bersediakah anda berdua tidur di kamar saya..?”
Keesokan harinya pada saat membayar tagihan, pria tua itu berkata pada si pegawai hotel “Kamulah orang yang seharusnya jadi bos sebuah hotel terbaik di USA, karena kamu melakukan pekerjaanmu dengan hati yang mau melayani, mungkin suatu hari saya bangun sebuah hotel untukmu”. Pegawai hotel itu hanya tersenyum melupakan kata-kata pria tua itu, karena dia pikir dirinya hanya seorang pegawai biasa.
Kira-kira dua tahun kemudian, dia menerima surat yang berisi tiket ke New York permintaan agar dia menjad tamu pasangan tua tersebut.
Setelah berada di New York, pria tua tersebut mengajak pegawai hotel itu ke sudut jalan antara Fifth Avenue Thirty-Fourth Street, dimana dia tunjuk sebuah bangunan baru yang luar biasa megah dan katakan “Itulah hotel yang saya bangun untuk kamu kelola”.
Pegawai hotel itu adalah George Charles Boldt, yang menerima tawaran William Waldorf Astor, si pria tua itu untuk menjadi pimpinan dari Hotel Waldorf-Astoria, yg merupakan salahsatu hotel terbaik di dunia.
Termyata sikap hati kita dalam bekerja sangat menentukan keberhasilan. Bekerja bukan hanya untuk mencari uang semata. Namun perlu disertai dengan kesungguhan hati untuk membuat nilai, berdampak dan menjadi berkat bagi orang lain, maka seseorang akan memperoleh hasil yang luar biasa ! Amin. GBU all.

KASIH MENJADI DINGIN

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on KASIH MENJADI DINGIN

Senin, 30 April 2024

“Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.”(Mat 24:12)

Ayat ini menggambarkan apa yang akan terjadi dalam masa akhir jaman yaitu Kasih yang menggambarkan sifat keilahian Allah yang indah akan menjadi sifat yang sulit ditemukan di manusia karena begitu banyak pelanggaran dan tabiat dosa yang mempengaruhi manusia.

1 Timotius 3 : 2 -5 memberikan gambaran lebih jelas bahwa inilah yang akan terjadi yaitu “manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya.”
Mereka seolah beribadah tapi bukan untuk Tuhan, mungkin hanya karena rutinitas atau untuk tujuan lain, bukan karena mengasihi atau mencari Tuhan.

Mari kita lihat hari ini apakah ada bagian dari hidup kita sedang mengalami hal di atas? Atau Kasih kita sedang menjadi hambar atau dingin kepada pasangan, keluarga, Tuhan dan sesama? Jika hal itu terjadi mari segera datang kepada Tuhan dan bertobat, mintalah kepada Tuhan untuk pulihkan kita. Maka Dia akan mengampuni dan memulihkan kita untuk memiliki Kasih Allah melalui hidup kita. Amin. GBU all.

APA YANG ADA PADAMU

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on APA YANG ADA PADAMU

Jumat, 26 April 2024

“Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini.” Tetapi jawab-Nya: “Kamu harus memberi mereka makan!” Kata mereka kepada-Nya: “Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?”Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!” Sesudah memeriksanya mereka berkata: “Lima roti dan dua ikan.” (Markus 6:36-38)

Penyelesaian persoalan dimulai dgn ‘apa yang ada padamu’ ? Dalam kisah di atas, yang ada pada mereka yaitu 5 roti dan 2 ikan yang sedikit dan tidak cukup, namun melalui yang sedikit itu persoalan besar di atas terjawab.
Kita jangan tinggal diam dan menyerah menghadapi persoalan. Ingatlah saat kisah Tuhan memakai tongkat Musa (Kel 4:2) dan kisah janda di Sarfat dengan nabi Elia (1 Raj 17). Hari ini mungkin kita memiliki waktu, tenaga, daya, pikiran, keterampilan, teman, hikmat, doa dan mungkin hal lain yang nampaknya kecil dan tidak berarti. Namun kuasa Allah akan bekerja melalui apa yang kita usahakan dan memberkatinya, sebagai ladang kita. Ingatlah perumpamaan talenta yg harus diusahakan di Matius 25. Setiap potensi yang ada pada kita akan bisa dilipatgandakan hanya kalau kita mau mengerjakannya dan bukan mengabaikannya.Selamat berkarya dalam penyertaan Tuhan. Amin. GBU all.

TEAM WORK

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on TEAM WORK

Rabu, 24 April 2024

Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam.(Kel 17:12)

Manusia diciptakan Allah menjadi mahluk sosial yang bisa bekerjasama untuk suatu tujuan. Dalam kisah Musa, sebagai seorang yang dipilih Tuhan dan diurapi ia tetap memerlukan orang terdekat untuk bisa menopang tangannya agar rencana Allah untuk memenangkan orang Israel dalam perang melawan bangsa Amalek tergenapi.
Dalam rumah tangga, pekerjaan dan pelayanan dalam kapasitas apapun, kita tetap memerlukan sebuah kerjasama untuk berhasil. Kita perlu membangun hubungan, berinteraksi dan memahami bagaimana keberhasilan bisa terjadi melalui hubungan tersebut. Terlebih penting yaitu untuk memahami rencana Allah melalui hubungan dan kerjasama tersebut.
Menjadi seorang pimpinan perlu belajar mengembangkan kerjasama dan pendelegasian dengan baik, dan sebaliknya orang yang dipimpin juga belajar bekerjasama untuk mencapai misi sebuah tim. Namun seseorang yang hendak berjalan sendiri tanpa mau dipimpin ataupun bekerjasama dengan orang lain akan mengalami kelelahan seperti yang terjadi pada Musa, dan jika itu terjadi maka rencana sebaik apapun akan gagal. Amin. GBU all.

STUNTING ROHANI

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on STUNTING ROHANI

Selasa, 23 April 2024

“Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.”(Ibrani 5:13)

Pernah mendengar istilah ‘stunting’? Stunting adalah gangguan perkembangan jasmani pada umumya terjadi di anak-anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama.
Ada kecenderungan bahwa anak anak bahkan beberapa orang dewasa hanya ingin menikmati makanan yang enak menurut lidahnya tanpa memperhatikan kualitas dan efeknya kepada pertumbuhan dan kesehatan tubuhnya.
Hal tersebut juga bisa terjadi dalam kehidupan rohani seseorang, bukan hanya jasmani. Karena kecenderungan yang sama dimiliki beberapa orang hanya untuk mengkonsumsi makanan rohani yang bisa menyenangkan hatinya sehingga akhirnya tidak pernah benar-benar mengkonsumsi makanan rohani yang bermanfaat buat pertumbuhan rohaninya dalam jangka panjang.
Orang demikian menghindari makanan keras dan lebih memilih susu seperti dikatakan di kitab Ibrani. Akibatnya walaupun lama menjadi orang percaya tapi tidak pernah mencapai kedewasaan rohani. Ibrani 5:12 mengatakan kepada kita: “Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.”
Mengapa seseorang memerlukan ‘susu’ terus tanpa disadari? Jawabannya ada di 1 Korintus 3:2 yang mengatakan “Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarangpun kamu belum dapat menerimanya. 3:3 Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?. Hal ini dimaksudkan bahwa manusia dengan sifat duniawi akan lebih peduli kepada perkara duniawi dibandingkan mencari kebenaran Firman Tuhan yang sesungguhnya. Sehingga saat kebenaran Firman Tuhan berbicara dan menegur orang tersebut, dia tidak segera bertobat namun memilih untuk menolak, lari darinya untuk mencari kenyamanan.
Jika kita ingin menjadi dewasa maka konsumsilah makanan rohani yang sehat bagi pertumbuhan rohani kita. Ibrani 5:14 mengatakan “Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.” Amin. GBU all.

STUNTING ROHANI

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on STUNTING ROHANI

Selasa, 23 April 2024

“Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.”(Ibrani 5:13)

Pernah mendengar istilah ‘stunting’? Stunting adalah gangguan perkembangan jasmani pada umumya terjadi di anak-anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama.
Ada kecenderungan bahwa anak anak bahkan beberapa orang dewasa hanya ingin menikmati makanan yang enak menurut lidahnya tanpa memperhatikan kualitas dan efeknya kepada pertumbuhan dan kesehatan tubuhnya.
Hal tersebut juga bisa terjadi dalam kehidupan rohani seseorang, bukan hanya jasmani. Karena kecenderungan yang sama dimiliki beberapa orang hanya untuk mengkonsumsi makanan rohani yang bisa menyenangkan hatinya sehingga akhirnya tidak pernah benar-benar mengkonsumsi makanan rohani yang bermanfaat buat pertumbuhan rohaninya dalam jangka panjang.
Orang demikian menghindari makanan keras dan lebih memilih susu seperti dikatakan di kitab Ibrani. Akibatnya walaupun lama menjadi orang percaya tapi tidak pernah mencapai kedewasaan rohani. Ibrani 5:12 mengatakan kepada kita: “Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.”
Mengapa seseorang memerlukan ‘susu’ terus tanpa disadari? Jawabannya ada di 1 Korintus 3:2 yang mengatakan “Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarangpun kamu belum dapat menerimanya. 3:3 Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?. Hal ini dimaksudkan bahwa manusia dengan sifat duniawi akan lebih peduli kepada perkara duniawi dibandingkan mencari kebenaran Firman Tuhan yang sesungguhnya. Sehingga saat kebenaran Firman Tuhan berbicara dan menegur orang tersebut, dia tidak segera bertobat namun memilih untuk menolak, lari darinya untuk mencari kenyamanan.
Jika kita ingin menjadi dewasa maka konsumsilah makanan rohani yang sehat bagi pertumbuhan rohani kita. Ibrani 5:14 mengatakan “Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.” Amin. GBU all.

MENGHINDARI KRISIS

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on MENGHINDARI KRISIS

Senin, 22 April 2024

Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: “Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya.(Kel 14:13)

Jika kita memutuskan sesuatu berdasarkan kebenaran Firman Tuhan, kita akan mendapatkan hasil yang dijanjikan oleh Firman Tuhan. Itu sebabnya Tuhan berkata kepada Bangsa Israel, “LIHATLAH KESELAMATAN DARI TUHAN.” Kita bisa saja berusaha menyelamatkan diri dari krisis dengan cara sendiri, tapi hasil akhirnya pasti tidak akan sebaik ketika kita berusaha dengan cara TUHAN. Kata “LIHATLAH” dalam ayat di atas diambil dari bahasa Ibrani ra’a yang artinya sadarilah, pikirkanlah, renungkanlah, dan pandanglah. Jadi, bukan hanya melihat sambil lalu, melainkan mem-fokus-kan seluruh perhatian dan pikiran hanya kepada Tuhan dan mendahulukan kebenaran-Nya. Setiap kita butuh Firman Tuhan setiap hari. Tidak cukup hanya sesekali membaca dan merenungkan Firman Tuhan, atau lebih parahnya baru mencari Firman Tuhan ketika sudah dalam masalah besar. Mari bangun kebiasaan untuk bergantung kepada Firman Tuhan dan Roh Kudus jauh sebelum krisis datang, sehingga kita tahu bagaimana cara mengatasi ketakutan, keraguan, kekuatiran dan memiliki respon yang benar dalam setiap langkah. Semakin sering kita membaca dan merenungkan Firman Tuhan, dan berjalan dalam tuntunan Roh Kudus maka semakin banyak hikmat, kekuatan, dan jalan keluar yang kita dapatkan untuk mengatasi masalah-masalah kita. Amin. GBU all.

JEMU BERBUAT BAIK

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on JEMU BERBUAT BAIK

Senin, 15 April 2024

“Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.”(Gal 6:9)

9Jangan jemu berbuat baik. Orang bisa menjadi lemah, menjadi jemu dan orang berhenti berbuat baik. Tetapi pesan Tuhan di sini jangan jemu berbuat baik. Akan ada waktu menuai tapi jika sebelum waktu untuk menuai anda berhenti menabur kebaikan, jangan-jangan anda akan menuai yang tidak baik itu. Mengapa? Kalau anda melakukan yang tidak baik, anda akan menuai yang tidak baik itu. Jadi terus tabur saja yang baik.
Ada seorang manajer muda di perusahaan yang cukup besar. Sementara General Manager sudah memasuki usia pensiun. Maka, Dewan Direksi berkumpul untuk memilih pengganti General Manager. Mereka sepakat memilih seorang manajer termuda, tapi brilian dan paling bagus. Rapat saat itu berlangsung tertutup, namun entah mengapa terdengar kabar keluar hingga didengar manajer-manajer lainnya. Para manajer senior ini lalu bersepakat untuk membuat masalah agar manajer yang paling muda ini terlihat buruk kinerjanya di depan Dewan Direksi. Mereka berbuat seperti itu karena iri hati dan jengkel.
Berhari-hari, berminggu-minggu, mereka tidak memberikan support kepada manajer muda ini. Sekali waktu manajer muda ini memberi usulan, mereka tidak mendukung. Manajer muda ini juga tahu bahwa ia akan diangkat menjadi General Manager dan para seniornya iri hati.
Hingga pada suatu ketika, ada rapat bersama Direktur karena ada satu masalah. Ternyata, para manajer senior sepakat untuk melimpahkan kesalahan kepada manajer muda. Manajer muda itu pun marah, sudah berminggu-minggu ia bisa menahan amarah namun hari itu ia marah dan menggebrak meja.
Akhirnya, diadakan kembali Rapat Direktur. Saat itu diputuskan Direktur batal mengangkat manajer muda karena dinilai belum waktunya dan harus banyak belajar lagi untuk menahan emosi di depan orang. Manajer muda itu kehilangan kesempatan untuk naik karena ia jemu berbuat baik, karena ia tidak tahan.
Saudara, janganlah Anda jemu berbuat baik. Teruslah berbuat baik. Kenapa? Karena apa yang ditabur akan engkau tuai. Ada waktu untuk menuai dan menaburlah selagi ada kesempatan. Karena itu selagi masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, terutama kepada saudara kita seiman.
Kepada siapa engkau bisa menolong? Kalau engkau bisa menolong semua, tolonglah semua tetapi kalau engkau terbatas, tolonglah orang-orang yang ada di dekatmu, tolong hamba-hamba Tuhan, tolong gereja Tuhan, tolong orang-orang yang membutuhkan, tolong keluargamu.
Kita percaya orang lain akan bersyukur dan nama Tuhan dimuliakan ketika kita gunakan kesempatan untuk menabur. Karena apa yang engkau tabur itu yang akan engkau tuai. Amin. GBU all.

EXCELLENT SPIRIT

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on EXCELLENT SPIRIT

Sabtu, 13 April 2024

Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya.(Daniel 6:3)

Ciri dari sikap yang Excellent adalah melakukan segala sesuatu dengan totalitas, menyajikan hanya yang terbaik, dan selalu berusaha untuk memberikan hasil di atas rata-rata. Daniel adalah contoh orang yang tepat dalam hal ini. Dalam Daniel 6:3 dituliskan bahwa, “Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa…” Dalam terjemahan New King James Version dikatakan, “because an excellent spirit was in him”. Bila kita membaca kisah Daniel, kita akan dapat menemukan betapa luar biasanya kehidupan Daniel. Sebagai orang buangan, dia dapat menjadi pejabat tinggi dalam pemerintahan dua kerajaan dan melayani empat raja yang berbeda.
Sikap hidup di atas rata-rata inilah yang membuat Daniel mendapat hormat dari raja. Bahkan Alkitab mencatat bahwa raja mengakui bahwa Allah Daniel sangat luar biasa hebat membela hidupnya. Di zaman modern seperti ini, orang-orang percaya harus bangkit dan menjadi terang bagi dunia ini. Kembangkanlah cara hidup yang unggul, baik itu dalam hal rohani, karakter, pengetahuan hingga etos kerja kita. Jika Daniel pernah membuktikannya bahwa ia bisa melakukan hal tersebut dengan pertolongan Tuhan. Percayalah, dengan pertolongan Roh Kudus, kita semua pasti mampu melakukannya. Tantang diri Anda untuk memberikan hasil yang lebih baik dari hari kemarin. Amsal 22:29 (BIS) mengatakan “Pernahkah engkau melihat orang yang cakap melakukan pekerjaannya? Orang itu akan dipekerjakan di istana raja-raja, bukan di rumah orang biasa.” Versi NKJVnya : “Do you see a man who EXCELS in his work? He will stand before kings; He will not stand before unknown men.” Sikap Excellent dalam pekerjaan akan membuat Anda dipromosikan.

Saudara, janganlah Anda puas dengan melakukan yang sekedarnya. Lakukan yang terbaik agar apapun yang Anda kerjakan memberikan hasil yang maksimal untuk kemuliaan nama Tuhan. Manusia bisa lupa mempromosikan Anda, tetapi Tuhan tidak pernah lupa akan kesungguhan Anda. Amin. GBU all.

IMAN TANPA PERBUATAN

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on IMAN TANPA PERBUATAN

Jumat, 12 April 2024

“Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati” (Yakobus 2:26).

Iman tanpa perbuatan baik disebut mati karena kurangnya perbuatan baik itu mengungkapkan kehidupan yang tidak diubahkan, serta hati yang mati secara rohani. Ada berbagai ayat yang menjelaskan bahwa iman sejati yang menyelamatkan akan menghasilkan kehidupan yang berubah, bahwa iman terbukti oleh perbuatan kita. Cara hidup kita mengungkapkan kepercayaan kita dan apakah iman yang kita akui benar-benar iman yang hidup.
Yakobus 2:14-26 bukan mengajarkan bahwa perbuatan baik dapat membenarkan kita di hadapan Allah, melainkan bahwa iman sejati akan terbukti oleh perbuatan baik. Perbuatan baik bukanlah penyebab keselamatan; perbuatan baik adalah bukti keselamatan. Iman sejati di dalam Kristus selalu menghasilkan perbuatan baik sebagai buahnya. Orang yang mengklaim dirinya Kristen tetapi hidup dalam ketidaktaatan pada Kristus yang disengaja, imannya belum bertumbuh dan ia sedang membuka kesempatan kepada hidupnya untuk menjauh dari Kerajaan Allah. Paulus mengulangi hal serupa dalam 1 Korintus 6:9-10.
Banyak orang mengaku sebagai Kristen, namun kehidupan dan prioritas mereka menunjukkan kenyataan yang sesungguhnya. Yesus mengutarakannya demikian: “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.” (Mat 7:16-18). Amin. GBU all.