Month: February 2024

Rabu, 14 Feb 2024

Lalu sahut Musa: “Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku dan tidak mendengarkan perkataanku, melainkan berkata: TUHAN tidak menampakkan diri kepadamu?”TUHAN berfirman kepadanya: “Apakah yang di tanganmu itu?” Jawab Musa: “Tongkat.” (Kel 4:1-2)

Prinsip Pareto atau sering disebut aturan 80/20, mengungkapkan bahwa 80 persen hasil berasal dari fokus pada 20 persen usaha, demikian juga sebaliknya, sisa 20 persen hasil ternyata merupakan karena tidak produktifnya 80 persen usaha. Prinsip ini sangat dikenal dalam dunia bisnis, dan menjadi salah satu prinsip untuk meningkatkan produktifitas sebuah usaha, namun sangat aplikatif dalam kehidupan termasuk dalam dunia kerja.

Firman Tuhan mengingatkan kita untuk memaksimalkan apa yang ada pada kita agar Tuhan bisa memberkati ‘ladang’ yang kita kerjakan dan Ia yang akan memberi pertumbuhan serta buah pada apa yang kita lakukan.
Mulailah bergerak dengan seberapa pun yang ada pada kita dan ijinkan Tuhan berkarya dengan menjadikan yang kecil itu tumbuh besar, seperti yang Tuhan lakukan pada Musa. Amin. GBU all.

Selasa, 13 Feb 2024

“Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging –karena keduanya bertentangan–sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.”(Galatia 5:17)

Kita tidak bisa menyatukan keinginan dunia dengan kehendak Roh Allah yang ada di dalam kita. Keduanya bertentangan dan menyebabkan pergumulan bagi orang yang mencoba menyatukan keduanya. Semakin Anda ingin menyatukannya semakin hebatlah pergumulan itu. Firman Tuhan katakan persahabatan dengan dunia menjadikan kita musuh Allah (Yak 4:4). Kalau hari ini kita sedang bergumul atau bimbang atas sesuatu mari renungkan dan kembali ke Firman Tuhan apakah kita sedang memperjuangkan keinginan daging atau dunia atau kita ingin berpihak kepada kehendak Allah. Amin.GBU all.

Senin, 12 Feb 2024

“Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan” (Filipi 4:11)

Ada orang yang tidak pernah merasa puas, selalu merasa ada yang kurang. Ketika diberi lebih, tetap menghendaki lebih lagi. Orang tersebut seringkali kehilangan waktu tidur, kebahagiaan, bahkan mengecewakan orang-orang di sekitarnya hanya untuk memenuhi keinginan yang tiada batas. Saat berada di bawah, ingin terus naik. Namun saat berada di atas, terpacu terus mencari yang lebih.

Mari belajar menghargai dan bersyukur untuk setiap hal mulai dari yang kecil, dan mencukupkan diri dalam segala keadaan, termasuk belajar untuk mengerti cukup saat dalam kelimpahan. Itu adalah bagian dari penguasaan diri yang adalah salah satu aspek dari buah Roh. Amin. GBU all.

Sabtu, 10 Feb 2024

“Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”(Yakobus 4:6)

Patut ditanam dalam hati dan pikiran kita betapa Allah menentang kesombongan. Meninggikan diri di dalam pikiran kita sendiri atau mencari kehormatan dan penghargaan dari orang lain untuk memuaskan kesombongan kita berarti menutup pintu terhadap pertolongan Allah.

Tetapi bagi mereka yang dengan rendah hati menyerah kepada-Nya dan menghampiri-Nya, Allah memberikan kasih karunia, kemurahan, dan pertolongan-Nya di dalam setiap situasi kehidupan. Amin. GBU all.

Jumat, 9 Feb 2024

Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” (Matius 4:4)

Firman Allah adalah kebutuhan kita yang mestinya harus teratur dikonsumsi. Hal ini agar rohani kita tidak kurus dan tidak lemah. Meski sudah sering kita dengar hal ini, namun kita diingatkan lagi; marilah kita perhatikan untuk memenuhi bukan hanya kebutuhan jasmani tapi kebutuhan rohani kita juga.

Berilah asupan makanan yang sehat ke tubuh Anda, dan jangan lupa isilah hati dan pikiran Anda dengan kebenaran firman Allah setiap hari. Anda butuh dua-duanya dengan teratur dan seimbang. Amin.GBU all.

Rabu, 7 Feb 2024

“kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita.”(1 Kor 1:2)

Paulus menyebut orang-orang percaya di Korintus sebagai orang-orang kudus. Dia menyebut orang-orang percaya di Roma, Efesus, dan Kolose sebagai orang-orang kudus, namun mereka juga tidak sempurna.
Lalu apa yang membuat seseorang memenuhi kriteria sebagai orang kudus? Jawabannya ada di Filipi 1:1: “Kepada orang-orang kudus dalam Kristus Yesus” (penekanan ditambahkan).Itulah kriterianya. Kekudusan tidak hanya diperuntukkan bagi kaum elit secara spiritual. Itu milik setiap orang percaya karena setiap orang percaya ada di dalam Kristus Yesus.
Jika Anda mengasihi Kristus, Anda juga adalah orang kudus. Hal ini mungkin mengejutkan bagi mereka yang paling mengenal Anda, namun hal ini benar adanya!
Kata Yunani yang diterjemahkan “orang-orang kudus” dalam Filipi 1:1 (hagios) secara harafiah berarti “orang-orang kudus.” Kata ini digunakan di seluruh Perjanjian Baru untuk menyebut siapa pun atau apa pun yang mewakili kekudusan Allah: Kristus sebagai Yang Kudus dari Allah, Roh Kudus, Bapa yang Kudus dan segala sesuatu yang kudus.
Bagi Allah, Anda adalah kudus dan terkasih dalam Kristus (Kol. 3:12). Anda telah menerima panggilan kudus (1 Kor. 1:2) dan warisan kudus (Kol. 1:12). Anda memiliki penebusan, pengampunan dosa (Kol. 1:14), dan segala berkat rohani lainnya (Ef. 1:3).
Dengan keistimewaan itu datanglah tanggung jawab untuk menjalani kehidupan yang kudus. Itu sebabnya Firman Tuhan menasihati Anda untuk mempersembahkan tubuh Anda sebagai korban yang hidup dan kudus (Rm. 12:1) dan hidup dengan cara yang sesuai dengan status kekudusan Anda (Ef. 5:3).
Kuasa untuk hidup Kudus adalah Roh Kudus yang mendiami Anda. Saat Anda berserah diri kepada-Nya melalui doa dan ketaatan pada Firman Tuhan, ciri-ciri orang kudus akan semakin nyata dalam hidup Anda. Jadikan itu komitmen Anda hari ini. Amin. GBU all.

Selasa, 6 Feb 2024

“Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka: “Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.”(Lukas 22:40)

Yesus meminta murid muridnya untuk berdoa di taman Getsemani ketika musuh-musuh-Nya sedang dalam perjalanan untuk menangkap-Nya, menyalib-Nya, dan menganiaya murid-murid-Nya.

Namun alih-alih berdoa, para murid malah tertidur dan kemudian gagal dalam pencobaan yang datang. Saat Yesus berdoa, Dia dikuatkan oleh malaikat (Lukas 22:43). Dia kemudian menang dengan mati di kayu salib.

Yesus mengajar Anda untuk berdoa agar bertahan terhadap godaan dan menang. Berdoa kepada Allah akan menolong Anda untuk kembali fokus kepada Allah dan membangkitkan iman Anda tentang apa yang Allah sanggup lakukan. Anda menjadi lebih peka akan suara dan tuntunanNya. Berdoalah dengan sungguh hati, bagi Allah tidak ada yang mustahil. Amin. GBU all.

Senin, 5 Feb 2024

“Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus” (2Kor10:5b)

Medan perang terutama adalah pikiran, dimana si jahat melepaskan bisikan, intimidasi dan tipu daya ke alam pikiran manusia. Kita perlu memiliki kesadaran penuh di dalam Kristus bahwa kita harus menguasai teritori pikiran sepenuhnya supaya kita bisa menang atas siasat si jahat. Jangan biarkan pikiran kita kosong, atau dipenuhi dengan filosofi dari dunia ini, namun isilah dengan Firman setiap hari sehingga pikiran Kristus yang memenuhi kita. Amin.GBU all.

Sabtu, 3 Feb 2024

“Marilah kita menyelidiki dan memeriksa hidup kita, dan berpaling kepada TUHAN.” (Ratapan 3:40)

Ada banyak hal yang tidak dapat kita ubah, tetapi ada satu hal penting yang dapat kita ubah, yaitu diri kita.

Apa yang terjadi di dalam hidup kita yang tidak sejalan dengan kehendak Tuhan? Tergantung dari bagaimana kita meresponnya, kesukaran dapat membantu kita untuk belajar memusatkan pandangan kita pada hal-hal yang penting yaitu Yesus Kristus.

Untuk dapat mengatur ulang hidup kita yang seturut dengan cara Tuhan memerlukan kerendahan hati untuk mengevaluasi diri. Jika kita ingin hidup kita berubah mulailah dari diri kita. Amin. GBU all.

Jumat, 2 Feb 2024

“Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.(Lukas 16:10)

Segala pencapaian yang besar atau promosi dimulai dari sesuatu yang kecil yaitu langkah pertama. Begitu juga dengan ketaatan, perlu dimulai dari suatu langkah pertama untuk belajar taat, seperti taat terhadap peraturan, pemimpin, orang tua, dan terutama Firman Tuhan. Tanpa ketaatan kehidupan kita tidak akan mengalami kemajuan baik rohani maupun jasmani. Justru sebaliknya yang akan terjadi yaitu kemunduran jika kita tidak taat. Raja Saul tidak menaati perintah Tuhan melalui nabi Samuel, maka jabatan dan kepercayaan itu diambil daripadanya (1 Sam 15:18-23). Namun Yesus yang merendahkan diriNya dan taat sampai mati menjadi dimuliakan dan ditinggikan (Fil2:8-9).Mari belajar dari Yesus untuk menjadi pribadi yang memiliki ketaatan. Amin. GBU all.