Jumat, 12 Jan 2024
Jawab Yesus: “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku.”(Yoh 21:22)
Tolong rapikan kamarmu sebelum kamu berangkat sekolah,” kata seorang ibu kepada salah satu putrinya. Segera muncul jawaban, “Mengapa dia tidak harus melakukannya?”
Perdebatan ringan seperti itu sering terjadi di rumah ketika anak anak perempuan ibu tersebut masih kecil. Tanggapan ibu tersebut selalu sama: “Jangan memikirkan tentang saudara perempuanmu; aku memintanya kepadamu.”
Dalam Yohanes 21, kita melihat kecenderungan manusiawi ini diilustrasikan di antara para murid. Yesus baru saja memulihkan Petrus setelah dia menyangkal Dia tiga kali (lihat Yoh 18:15–18, 25–27). Sekarang Yesus berkata kepada Petrus, “Ikutlah Aku!” (Yoh 21:19)—perintah yang sederhana namun bermakna besar untuk Petrus. Yesus menjelaskan bahwa Petrus akan mengikutinya sampai ia mati (ay.18-19).
Petrus mungkin tidak sempat merenungkan makna perkataan Yesus itu dengan mendalam, dan respon yang muncul adalah menanyakan tentang murid yang lain “Bagaimana dengan dia?” (ayat 21). Yesus menjawab, “Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi Engkau : Ikutlah Aku!” (Yoh 21: 22).
Seberapa sering kita bersikap seperti Petrus! Kita bertanya-tanya tentang perjalanan iman orang lain dan bukan tentang apa yang Tuhan lakukan terhadap kita. Di akhir hidupnya, ketika kematian yang Yesus nubuatkan dalam Yohanes 21 semakin dekat, Petrus menguraikan perintah sederhana Yesus: “Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,
tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,” (1 Petrus 1:14-15). Itu cukup untuk membuat kita tetap fokus pada Yesus dan panggilanNya kepada kita, dan bukan beralih fokus pada panggilan orang lain. Amin. GBU all.