KISAH “SHOUT TO THE LORD”

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on KISAH “SHOUT TO THE LORD”

Selasa, 12 September 2023

“Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi!
Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari.”(Mazmur 96:1-2)

Pujian berjudul “Shout to the Lord” atau diterjemahkan di Indonesia menjadi “Nyanyi dan Bersoraklah” mengalir dari doa selama masa-masa sulit dalam kehidupan penciptanya yaitu Darlene Zschech. Dalam sebuah wawancara dengan Majalah St. Augustine, dia mengatakan bahwa pada tahun 1993 dia merasa terbebani oleh beban tagihan pajak yang berat. “Sepertinya tidak ada jalan keluar dari situasi ini, kecuali tangan Tuhan.” Hampir putus asa ia lalu mencari kedamaian dari Tuhan, dia membaca Mazmur 96 sambil memainkan tuts piano pemberian orang tuanya saat dia masih kecil. Zschech fokus pada Kitab Suci sambil ikut menyanyikannya. Saat dia mengulangi kata-katanya, dia menyadari depresinya hilang, dan kegembiraannya kembali. Dia menyadari kebenaran yang luar biasa: Tuhan telah memberinya sebuah lagu penyembahan. Saat dia mencari kenyamanan dan perlindungan, Zschech menerima lirik, “My comfort, my shelter, tower of refuge and strength/ Let every breath, all that I am, never cease to worship you.” (“Penghibur, pelindung,Menara kekuatan/
Biarlah semua yang bernafas,Tak berhenti menyembahMu”).Pujian ini menginspirasi dan membangkitkan jiwa banyak orang hingga hari ini untuk datang memuji Tuhan dalam saat pergumulan. Mari berseru kepada Tuhan Allah kita bahwa perbuatanNya ajaib dan dahsyat (baca Mazmur 96). Mari memuji Tuhan hari ini !.Amin. GBU all.

3 CIRI HATI MELAYANI

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on 3 CIRI HATI MELAYANI

Senin, 11 September 2023

“Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.”(Lukas 17:10)

Seseorang bercerita bahwa ia sangat terkejut dan terkesan atas sebuah peristiwa yang dialaminya. Waktu itu ia menerima beasiswa untuk mengikuti kelas training kepemimpinan di Hawai selama beberapa bulan. Setelah beberapa minggu ketika tengah mengikuti training, dia berpapasan dengan pria separuh baya yang tengah membersihkan toilet di tempat training dan menganggap bahwa pria itu adalah seorang cleaning service.
Tetapi betapa kagetnya dia ketika diakhir kelas training panitia memperkenalkan para donatur yang mensponsori para peserta untuk mengikuti training dan salah satunya adalah pria yang disangkanyan seorang cleaning service.
Ternyata pria tersebut adalah CEO sebuah perusahaan besar dan budaya dalam lembaga training tersebut baik alumni maupun donatur harus mengambil bagian sebulan sekali untuk melayani termasuk membersihkan seluruh ruangan di areal training. Betapa sang donatur yang membiayai dia untuk mengikuti training itu memiliki sifat dan ciri seorang hamba.

Melalui Firman Tuhan di Lukas 17, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana kita bisa memiliki hati ‘hamba’ atau hati ‘melayani’. Ada tiga ciri seorang ‘hamba’ atau ‘pelayan’ sebagai berikut :

  1. Seorang Hamba Tidak Mengharapkan Penghargaan Atau Pujian. Seorang hamba melayani tuannya (ayat 7-8). Seorang hamba berkenan karena melayani tuannya. Demikian juga kita, kehormatan dan kemuliaan kita karena melayani Tuhan. Oleh sebab itu, sebagai hamba perlu memiliki karakter melayani.
  2. Seorang Hamba Tidak Mengharapkan Ucapan Terima Kasih. “Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?” (Ay. 9). Sebagai hamba, melaksanakan tugas yang diberikan merupakan tanggung jawab dan kehormatan. Kesempatan untuk melaksanakan tugas adalah kehormatan yang diberikan Tuhan, bahkan melampaui ucapan terima kasih.
  3. Seorang Hamba Tidak Menuntut Kesetaraan Status. “Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.” (Ay. 10). Seorang hamba harus memiliki kerendahan hati. Kesadaran bahwa dirinya tidak berguna tanpa tuannya, adalah manifestasi kerendahan hati. Oleh sebab itu sebagai hamba Tuhan, sudah sepantasnya kita sadar akan status kita dan melayani dengan kerendahan hati. Amin. GBU All.

KELEMAHAN MENJADI KEKUATAN

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on KELEMAHAN MENJADI KEKUATAN

Jumat, 8 September 2023

“Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.”(2 Korintus 12:10)

Rasul Paulus lebih suka mengakui bahwa ia tidak mampu, tidak berdaya tanpa Tuhan. Ia sepenuhnya mengakui bahwa tidak ada yang ia banggakan dari kehebatan dia di masa lalu saat ia belum mengenal Yesus. Ia lebih suka membiarkan orang tahu bahwa ia tidak berdaya tanpa Tuhan yang memberinya kesanggupan dan kekuatan, seperti saat ia dipenjara bersama Silas (baca Kis 16). Namun saat di penjara itulah, sebagai pihak yang nampak lemah,  dia justru melakukan kebangunan rohani dengan menaikkan ucapan syukur, pujian dan doa  yang membuat penjara berguncang, pintunya terbuka dan bahkan kepala penjara dan seisi rumahnya bertobat dan diselamatkan.
Saat kita mengakui kelemahan kita di hadapan Tuhan dan merendahkan diri maka kekuatan yang dari Tuhan akan bermanifestasi atas kita dan kita akan ditinggikan pada waktuNya. “Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.”(1 Pet 5:6).Amin. GBU all.

MENGUBAH KRISIS MENJADI PELUANG

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on MENGUBAH KRISIS MENJADI PELUANG

Kamis, 7 September 2023

“Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.(Mazmur 23:4-5)

Tulisan Mandarin untuk krisis adalah “wei ji” (危機), yang terdiri dari “wei” (bahaya) dan “ji ” (kesempatan). Seolah menggambarkan bahwa dalam krisis ada bahaya, tetapi juga ada kesempatan. Ada orang yang jatuh terjerembab pada saat krisis, tetapi ada pula yang menjadikan krisis sebagai peluang untuk membuat terobosan-terobosan baru yang inovatif dan berguna.

Bagaimanakah respon Anda terhadap krisis yang dialami?

Glenn Cunningham, atau dikenal dengan nama The Kansas Ironman, atau The Kansas Flyer, lahir 4 Agustus 1909. Pelari jarak menengah Amerika yang berulang kali memecahkan rekor dunia dan rekor nasional untuk lari jarak menengah di tahun 1930-an.
Pada usia 7 tahun, Cunningham dan kakak laki-lakinya Floyd terbakar parah dalam sebuah kebakaran.Floyd meninggal dan Glenn diperkirakan tidak bisa berjalan. Cunningham mengatasi kesulitan ini, berlari dan memenangkan balapan di sekolah menengah, meskipun dia tidak pernah berlari dengan mulus dan kakinya membutuhkan perawatan ekstensif dan pemanasan yang lama sepanjang kariernya sebagai pelari.

Glenn Cunningham
mencalonkan diri untuk Amerika Serikat pada Olimpiade 1932 di Los Angeles, menempati posisi keempat dalam lomba lari 1500 meter. Ia memenangkan medali perak dalam lomba lari 1.500 meter pada Olimpiade 1936 di Berlin.

Cunningham memenangkan medali Sullivan pada tahun 1933 atas prestasinya dalam lari jarak menengah. Pada tahun 1934, ia mencetak rekor dunia untuk lari jarak jauh yang berlangsung selama tiga tahun. Dia juga mencetak rekor dunia di nomor 800 m pada tahun 1936 dan dalam jarak tempuh dalam ruangan pada tahun 1938. Masih banyak pencapaian dan penghargaan lain yang diterima semasa hidupnya.

Dalam kehidupan pribadi, keluarga, pekerjaan, dan usaha ada berbagai krisis yang  kita alami.  Krisis bagaikan gelombang ombak di lautan yang menakutkan banyak orang, tetapi justru dimanfaatkan oleh para peselancar. Bagi para peselancar, gelombang besar justru merupakan peluang untuk berekspresi dan maju.   Hendaklah kita memandang krisis seperti para peselancar memandang gelombang ombak di lautan yaitu menjadi sebuah peluang.

Krisis itu seolah mendatangkan bahaya, tetapi juga membuka peluang. Maka jangan takut terhadap krisis, tetapi dengan hikmat dan pertolongan Tuhan jadikanlah krisis sebagai peluang Anda untuk maju. Amin. GBU all.

HIDUP ADALAH PILIHAN

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on HIDUP ADALAH PILIHAN

Rabu, 6 September 2023

Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!” (Yosua 24:15b)

Hidup adalah pilihan! Kita sering mendengar pepatah ini.Tuhan menciptakan manusia dengan memberikan kehendak bebas kepada manusia. Manusia bebas menentukan jalan hidupnya.

Yosua melontarkan suatu pilihan kepada bangsa Israel apakah mereka memilih beribadah kepada TUHAN atau kepada allah lain. Yosua tidak memaksakan saudara sebangsanya harus memilih beribadah kepada TUHAN, tetapi Yosua mengingatkan bangsanya untuk menentukan pilihannya yang tepat. Pilihan mereka seharusnya berpusat kepada Allah yang telah mengeluarkan mereka dari perbudakan di Mesir dan memberikan mereka Tanah Kanaan.
Yosua, sebagai pemimpin umat Israel, memutuskan pilihannya bahwa ia dan seisi rumahnya beribadah kepada TUHAN. Inilah keteladanan yang ditunjukkan Yosua.

Apakah mudah untuk membuat pilihan? Pilihan itu mengandung konsekuensi. Pilihan beribadah kepada TUHAN bukan semata-mata kerajinan kita melakukan ibadah, tetapi ketertundukan kita kepada Firman TUHAN. Itulah ibadah yang benar dan sejati (baca Roma 12:1).
Apakah yang menjadi pilihan Anda hari ini? Saya berdoa kiranya pilihan Anda berpusat kepada Tuhan dan FirmanNya. Amin. GBU all.

ALAT BAGI KERAJAAN

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on ALAT BAGI KERAJAAN

Selasa, 5 September 2023

“Tetapi firman Tuhan kepadanya: “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.”(Kisah Para Rasul 9:15)

Rasul Paulus, yang sebelumnya bernama Saulus, adalah penganiaya jemaat Tuhan, tapi perjumpaannya secara pribadi dengan Tuhan Yesus telah mengubah haluan hidupnya 180 derajat: dulunya pembenci pengikut Kristus, kini mengasihi jemaat Tuhan dan menyerahkan hidup sepenuhnya bagi Kristus. Apa yang dialami oleh Saulus, yang berubah menjadi Paulus ini, sebagai bukti tidak ada perkara mustahil bagi Tuhan, Tuhan sanggup mengubah kehidupan seseorang. Tidaklah mustahil bagi Allah untuk menjadikan Anda alat pilihan bagi kemuliaanNya jika Anda percaya. Amin. GBU all.

PENGHARGAAN SORGAWI

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on PENGHARGAAN SORGAWI

Sabtu, 2 September 2023

“Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.”(Yoh 12:26b)

Apakah Anda tahu bahwa Tuhan memberikan penghormatan atau penghargaan kepada orang yang mengikuti dan melayani Dia?Ayat di atas dikatakan oleh Yesus kepada muridNya dan banyak orang. Ini adalah Firman Allah yang menjadi kekuatan dan penghiburan bagi setiap orang yang terpanggil untuk melayani Tuhan. Betapa luar biasa untuk mendapat penghargaan dari Sorga!
Dimanapun dan kapanpun Anda melayani Tuhan, lakukanlah dengan bersungguh hati karena penghargaan dari Bapa kita akan menyertai Anda seperti FirmanNya. Penghargaan Bapa atas kita dapat hadir dalam berbagai cara, namun yang lebih terutama adalah ketulusan dan kemurnian hati kita dalam melayani, bukan karena penghargaan itu namun karena kita mengasihi Tuhan.
Yohanes 12 : 26 mengatakan ‘Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.’

Saudaraku, marilah kita melayani Tuhan! Amin. GBU all.

GOOD ATTITUDE (PERILAKU BAIK)

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on GOOD ATTITUDE (PERILAKU BAIK)

Jumat, 1 September 2023

“Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.”(Roma 13:13)

Beberapa saat yang lalu pemilik sebuah perusahaan ternama di Indonesia mengundang empat supplier untuk proyek pembangunan di perusahaannya. Namun dua diantara supplier tersebut dibatalkan dengan alasan mereka memiliki ‘attitude’ atau ‘sikap’ yang kurang sopan menurut pemilik tersebut. Kedua supplier tersebut pada akhirnya kehilangan sebuah peluang bisnis karena hal yang nampaknya sederhana.
Saudaraku, Firman Tuhan mengajarkan bahwa kita harus hidup sopan atau dengan kata lain, perilaku kita mencerminkan kebenaran yang diajarkan Kristus. Perilaku yang benar dan berorientasi kepada Firman akan mendatangkan manfaat dan kesempatan besar bagi Anda secara jasmani dan rohani baik hari ini dan di masa depan.
Di masa ini memang banyak orang lebih suka mengambil keuntungan sesaat dengan mengorbankan norma, etika dan nilai kehidupan yang benar, namun tidaklah demikian dengan pengikut Kristus yang setia. 1 Korintus 13:5 mengatakan bahwa ‘kasih tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.’ Ini memberikan gambaran perilaku orang yang memiliki kasih Allah dalam hidupnya.
Marilah kita hidup dengan sopan sebagai anak anak terang. Tetap semangat dan terus berkarya dalam kasih Kristus. Amin. GBU all.

AKU DIBERKATI

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on AKU DIBERKATI

Kamis, 31 Agustus 2023

Lalu berfirmanlah Allah kepada Bileam: “Janganlah engkau pergi bersama-sama dengan mereka, janganlah engkau mengutuk bangsa itu, sebab mereka telah diberkati.”(Bilangan 22:12)

Bileam bukan dari keturunan Israel namun ia seperti seorang nabi yang memiliki karunia untuk memberkati dan mengutuki dengan perkataannya. Pada saat Balak meminta Bileam untuk mengutuki bangsa Israel, Allah sungguh melarang Bileam, menghadang dia di jalan, bahkan membuat keledainya berbicara kepada Bileam. Begitulah kesungguhan Allah untuk melindungi bangsa pilihannya dari serangan kutuk dan kejahatan.
Bagi Anda yang percaya kepada Kristus, berkat perlindungan ilahi itu saat ini ada pada Anda.Karena Roh Kudus yang ada di dalam Anda lebih besar daripada yang ada di dalam dunia ini sehingga anda menang (1 Yoh 4:4).
Allah bahkan mengutus Bileam untuk mengucapkan berkat kepada bangsa Israel hingga tiga kali dan Bileam melakukannya.Bileampun menolak bayaran dari Balak dan rencana Balak gagal total.
Saudaraku, dari Firman Allah di kitab Bilangan 22 -24 kita belajar bahwa Allah sangat mengasihi Anda yang diberkatiNya. Ia akan menggagalkan setiap rancangan jahat dan ancaman terhadap anak anakNya dan mengubahnya menjadi berkat, karena Allah sungguh ingin Anda mengalami berkatNya.
Dimanapun Anda berada hari ini dan apapun yang Anda sedang kerjakan, tetaplah setia kepada Tuhan, ingatlah dan percayalah bahwa ANDA DIBERKATI! Jangan ragu untuk memperkatakan AKU DIBERKATI! Amin. GBU all.
Setiap senjata yang ditempa terhadap engkau tidak akan berhasil, dan setiap orang yang melontarkan tuduhan melawan engkau dalam pengadilan, akan engkau buktikan salah. Inilah yang menjadi bagian hamba-hamba TUHAN dan kebenaran yang mereka terima dari pada-Ku, demikianlah firman TUHAN.”(Yesaya 54:17)

BUKAN APA, TAPI SIAPA YANG ANDA MILIKI?

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on BUKAN APA, TAPI SIAPA YANG ANDA MILIKI?

Rabu, 30 Agustus 2023

“Adapun Yusuf telah dibawa ke Mesir; dan Potifar, seorang Mesir, pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja, membeli dia dari tangan orang Ismael yang telah membawa dia ke situ.
Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.”(Kej 39:1-2)

Apakah Anda akan menganggap Yusuf yang dijual sebagai budak, sebagai “pria sukses”? Tentu saja tidak! Namun, Tuhan berkata dalam firman-Nya sendiri bahwa Yusuf adalah orang yang sukses atau berhasil – ‘a succesful man’ atau ‘a prosperous man’. Definisi sukses menurut Tuhan bertentangan dengan definisi dunia. Perusahaan di dunia mengukur kesuksesan berdasarkan apa yang telah Anda lakukan, apa yang telah Anda capai, dan apa yang telah Anda kumpulkan.
Dari Kejadian 39:2 jelas bahwa kesuksesan bukanlah apa yang Anda miliki, melainkan siapa yang Anda miliki! Yusuf sebenarnya tidak mempunyai apa-apa secara materi, namun pada saat yang sama, dia memiliki segalanya karena Tuhan menyertai dia.
Hal-hal materi yang telah Anda kumpulkan atau coba kumpulkan dengan berjerih payah tidak membuat Anda sukses. Kehadiran Tuhan dalam hidup Andalah yang membuat Anda sukses! Kita perlu belajar untuk tidak melulu mengejar sesuatu namun mulai mengejar Dia. Tuhan melihat hubungan Anda dengan-Nya sebagai satu-satunya hal yang Anda butuhkan untuk setiap kesuksesan dalam hidup Anda. Keadaan Yusuf waktu dijual sebagai budak adalah sangat menyedihkan.Dia bahkan tidak punya apa-apa! Tidak ada uang, tidak ada kualifikasi pendidikan, tidak ada hubungan dengan orang-orang berpengaruh, tidak ada apa-apa. Syukurlah Alkitab mencatat gambaran Yusuf yang memulai dari nol, sehingga Anda dan saya bisa mempunyai pengharapan hari ini. Jika Anda berpikir seperti Yusuf, Anda tidak punya apa-apa, Anda bisa mulai percaya akan kuasa kehadiran Tuhan dalam hidup Anda. Mulailah memandang kepada Yesus dan klaimlah janji dalam FirmanNya itu untuk diri Anda sendiri! Katakanlah, “Tuhan besertaku, dan aku adalah orang sukses.” Ucapkan seratus kali jika perlu, dan mulailah melihat ini sebagai kenyataan. Tempelkan janji ini di cermin Anda, dan setiap pagi saat Anda menyikat gigi, ingatkan diri Anda bahwa hari ini, saat Anda berangkat kerja, saat Anda pergi ke sekolah, saat Anda memulai hari dengan merawat anak-anak Anda di rumah (atau melakukan apa pun itu yang perlu Anda lakukan), Tuhan menyertai kamu. Dan karena Dia bersamamu, KAMU SUDAH SUKSES! Ketika Anda memiliki Yesus dalam hidup Anda, Anda tidak lagi berusaha untuk sukses; kamu SANGAT sukses! Amin. GBU all.