TOLERANSI

Rabu, 29 November 2023

“Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi? Karena jika yang seorang berkata: “Aku dari golongan Paulus,” dan yang lain berkata: “Aku dari golongan Apolos,” bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani? (1 Kor 3:3-4)

Toleransi adalah kesediaan untuk menerima perasaan, kebiasaan, atau keyakinan yang berbeda dengan diri sendiri. : kemampuan untuk menerima, mengalami, atau bertahan dari sesuatu yang berbahaya atau tidak menyenangkan. Dalam Alkitab kesabaran, panjang sabar, ketabahan erat kaitannya dengan toleransi terhadap orang lain. Ada lebih dari seratus ribu suku dan budaya di seluruh dunia; masing-masing berjuang untuk bertahan dan mencari keunggulan, oleh karena itu, tidak mengherankan jika tampaknya ada perpecahan di antara umat Tuhan sebagai akibat dari perbedaan nilai-nilai tradisi. Karena alasan itulah Yesus menetapkan hukum kasih yang berkorban terhadap sesama manusia sama seperti Dia mengasihi kita: itulah satu-satunya hukum yang harus diikuti oleh semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Adat istiadat dan tradisi manusia sering kali bertentangan satu sama lain sehingga tidak dapat diterima sebagai kode moral ilahi. Keselamatan tidak datang melalui ketaatan terhadap hukum dan adat istiadat tradisi namun melalui ketaatan mengikut Kristus (Kol.2:19-23). Sayangnya, sebagian orang percaya cenderung menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi di atas firman Allah. Inilah yang terjadi pada Gereja di Korintus. Mereka menjadikan firman Tuhan tidak berpengaruh melalui sektarianisme dan kefanatikan, mereka menjadi tidak toleran satu sama lain: hal ini melemahkan penyebaran Injil sehingga memberikan keuntungan bagi iblis. Bersikap toleran memerlukan kesabaran, ketekunan dan mengampuni orang lain, hal ini mudah dilakukan jika kita mempertimbangkan betapa sabarnya Tuhan terhadap dosa dan kesalahan kita, dan sadar bahwa tidak pernah ada pemenang dalam setiap perselisihan. Perselisihan menghasilkan kerugian, oleh karena itu pengampunan tetap menjadi pilihan terbaik. (Matius 18:21-22, Lukas 17:4). Para murid dan rasul Kristus telah membuat diri mereka bertumbuh dengan memiliki tingkat kesabaran dan toleransi yang luar biasa terhadap orang lain (2Kor. 6:4-6); dengan menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan tidak mencari kepentingan sendiri. Setiap orang di antara mereka mencari kepentingan bersama yang positif demi kebaikan untuk membangun (Rm. 15:1-2, Gal6:1). Bersikap toleran bukan berarti sepakat dengan yang jahat namun hindarilah hal yang jahat dan tidak membangun iman dan kasihmu dalam Kristus.

Intoleransi menunjukkan ketidakdewasaan rohani (1Kor.3:1-5).Orang Kristen yang dewasa mampu mempengaruhi orang lain melalui doa, buah Roh dan karakter Kristus dan tidak memaksakan pendapatnya kepada orang lain. Dengan memohon kepada Tuhan untuk membuka mata dan pemahaman mereka yang kurang informasi, kita terhindar dari masalah yang terjadi karena kita berusaha mengendalikan sesama kita, pasangan kita, dan orang lain. Amin.GBU all.

Leave a Reply

Your email address will not be published.