TOXIC POSITIVITY

Jumat, 17 November 2023

“Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”(Filipi 4:8)

Firman Tuhan di Filipi 4:8 bukan hanya berbicara tentang membangun pikiran yang positif, ayat ini berbicara mengenai membangun pikiran yang benar di dalam Tuhan.

Apa perbedaannya? Memikirkan hal-hal yang positif, atau biasa disebut positive thinking, adalah memikirkan sesuatu dari sudut pandang yang positif. Memikirkan hal-hal yang benar adalah memikirkan segala sesuatu dari sudut pandang Tuhan.

Hal pertama yang disebutkan dalam Filipi 4:8 adalah “semua yang benar”, jadi semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis dan seterusnya semua yang disebutkan dalam Filipi 4:8 harus merupakan hal yang benar. 

Apa itu hal yang benar? Firman Tuhan. Firman Tuhan adalah kebenaran (Yoh17:17).

Jadi dasarnya harus Firman Tuhan, bukan sekedar positivity dari diri kita. Jika kita hanya bersikap positif, kita bisa terjebak pada toxic positivity. Orang yang memiliki ‘toxic positivity’ memiliki pemikiran yang dangkal mengenai situasi yang dialami : Pokoknya harus dilihat positifnya, tanpa mau mengevaluasi dan memikirkan hal-hal apa saja yang harus diubah dan diperbaiki. 
Contoh : Ketika tidak berhasil dalam presentasi proposal, atau tidak lolos dalam proses interview kerja. Toxic positivity akan dengan mudahnya berbicara: “ah memang belum rezekinya,” atau ‘belum waktunya”.orang-orang yang mengalami toxic positivity menutupi kekecewaan dan kesedihan mereka dengan berusaha bersikap dan berkata-kata positif.

Saudara, bukan itu yang Tuhan kehendaki. Mari sediakan diri kita untuk mendengar dan menggali Firman Tuhan, tangkap apa yang Tuhan pikirkan mengenai kita dan situasi yang sedang kita hadapi.
Misalnya ketika tidak berhasil dalam presentasi proposal, atau tidak lolos dalam proses interview kerja, kita dapat jujur di hadapan Tuhan mengenai apa yang kita rasakan dan alami, libatkan Tuhan memulihkan kita dengan hadiratNya, lalu tangkap apa yang Ia inginkan untuk kita lakukan dari pengalaman yang sudah kita alami. Apakah kita harus meningkatkan kemampuan presentasi kita? Apakah kita harus melatih kemampuan komunikasi kita? dan lain sebagainya.

Filipi 4:8 tidak mengajarkan kita untuk berpikir kita pasti langsung berhasil presentasi, atau kita pasti langsung lulus interview kerja. Jangan skip prosesnya. Kita akan bertumbuh melalui proses. Libatkan Tuhan selalu dalam pemikiran dan proses yang Anda alami. Anda akan melihat bagaimana Tuhan bekerja melalui hidup keseharian Anda. Amin.GBU all.

Leave a Reply

Your email address will not be published.