Rabu, 1 November 2023
“Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan. Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.”(Ibrani 12:16-17)
Kita membaca kisah di Alkitab tentang Esau yang mengorbankan masa depannya demi kepuasan dari makanan. Jika kita tidak berhati-hati, kita mungkin akan melakukan hal yang sama. Bahkan pilihan-pilihan biasa yang kita buat setiap hari dapat berdampak pada kehidupan kita. Mari kita lihat tiga sikap yang bisa mengarah pada pengorbanan apa yang berharga untuk sesuatu yang tidak bermanfaat:
1. Membiarkan nafsu menguasai kita.
Kita semua membutuhkan hal-hal seperti makanan, teman, dan tidur. Meskipun keinginan kita akan hal-hal tersebut adalah hal yang wajar dan diberikan oleh Tuhan, hal-hal tersebut dapat menjadi kekuatan pendorong yang mendominasi keputusan dalam hidup kita jika kita tidak berhati-hati.
2. Buta terhadap apa yang benar-benar berharga.
Prioritas Tuhan bertentangan dengan apa yang dianggap penting oleh dunia. Jika kita tidak menjaga hati kita (Amsal 4:23), kita akan dengan mudah terpikat oleh hal-hal yang tidak berguna.
3. Gagal Mempertimbangkan Konsekuensi
Hawa tidak memikirkan apa yang mungkin terjadi jika dia memakan buah terlarang; dia fokus pada keuntungan jangka pendek (Kejadian 3:1-19). Simson juga tidak memikirkan dampak pergaulannya dengan Delila (Hakim 16:16-23). Betapa mudahnya membuat keputusan yang terburu-buru karena keuntungan yang instan terlihat bagus.
Tuhan ingin kita berhenti sejenak dan berdoa mengenai kemungkinan hasil dari tindakan kita. Keputusan apa yang Anda hadapi? Pertimbangkan dengan sungguh-sungguh apa yang mendorong Anda, dan sebelum membuat pilihan, pikirkan tentang dampak potensial dari tindakan Anda. Amin. GBU all.