Kamis, 26 Oktober 2023
“Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: “Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya.” Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.”(Matius 8:13)
Setelah Khotbah di Bukit, Yesus kembali ke Kapernaum. Di sana, seorang perwira Romawi mendekati Dia dan mengajukan permohonan atas nama seorang hamba yang “sangat menderita”. Tuhan menawarkan untuk pergi bersama perwira itu untuk menyembuhkan hambanya. Ini adalah tindakan yang luar biasa, karena orang Yahudi menganggap rumah orang Romawi terlarang. Bahkan, ada yang tidak suka Yesus berbicara dengan tentara Romawi. Namun tanggapan perwira itu juga luar biasa. Dia berkata bahwa dia tidak layak ditemani Yesus tetapi dia tahu bahwa “perkataan” Mesias saja sudah cukup. Inilah inti dari iman—meyakini apa yang Tuhan janjikan. Dalam beberapa situasi, kita harus mempercayai apa yang Dia katakan meskipun ada bukti yang bertentangan; di lain waktu kita harus percaya sambil tetap setia menunggu. Bisakah kita memiliki iman seperti ini—iman yang membuat Yesus senang dan “kagum” (Mat. 8:10)? Itu adalah apa yang Dia inginkan bagi semua pengikut-Nya. Dan ingatlah jawaban-Nya yang memberi semangat kepada perwira itu: “Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya” (ayat 13). Kita sering kali menginginkan bukti—tanda bahwa Tuhan akan melakukan apa yang kita minta. Percayalah Allah kita adalah Allah yang setia pada firman-Nya. Iman memberdayakan kita untuk menaruh perhatian kepada Yesus dan percaya bahwa Dia akan menepati janji-janji-Nya, tidak bergantung kepada situasi yang sedang kita lihat sekarang.Amin.GBU all.