TAKE AND GIVE

Rabu, 25 Oktober 2023

“Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.”(Amsal 11:25)

Kita sering mendengar istilah “take and give.” Apakah hati kita sering memikirkan “take and give” dalam banyak hal? Kebanyakan orang beranggapan bahwa dalam sebuah hubungan selalu ada timbal balik. Ketika kita memberi, maka orang lain juga harus membalasnya dengan memberi pada kita. Sepertinya sudah menjadi sifat alami manusia jika lebih ingin menerima dan mendapat, daripada memberi dan melepaskan. Dan juga sudah menjadi prinsip hidup di dunia jika semakin berhemat dan lebih banyak menerima, maka yang dimiliki akan semakin bertambah-tambah dan berlimpah.
Namun Firman Tuhan di Amsal 11 :24 berkata sebaliknya, “Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.”
Tuhan mengajar kita tentang kasih yang tanpa batas, kasih yang tak berkesudahan dengan lebih banyak memberi. Seseorang bisa memberi tanpa rasa kasih, tapi untuk mengasihi tidak bisa dilakukan tanpa memberi. Memberi adalah ungkapan kasih dalam bentuk nyata, dan tidak selalu berbentuk materi, tetapi dalam arti yang lebih luas, seperti memberi waktu dan perhatian. Tuhan senantiasa memberkati orang yang bersedia untuk menjadi saluran berkat bagi orang lain, bukan hanya untuk dinikmati sendiri (baca Lukas 6:38). Hidup yang kita jalani adalah tentang memberi seperti Kristus dan bukan menerima. Berapa banyak yang dapat kita berikan kepada orang lain lebih penting daripada berapa banyak yang kita peroleh dari dunia ini. Semangat untuk memberi haruslah lebih besar dari semangat untuk menerima. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang adil dan penuh kasih, karena itu percayalah, Ia memperhitungkan semua yang kita berikan dengan kerelaan hati. Seperti kisah seorang janda di kitab Markus :“Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.”(Markus 12:43); pemberian janda itu dipandang besar oleh Tuhan. Mari ingatlah, kasih dan sikap hati kepada Tuhan-lah yang membuat pemberian kita berkenan di hadapan Allah. Amin. GBU all.

Leave a Reply

Your email address will not be published.