HATI YANG PAHIT

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on HATI YANG PAHIT

Kamis, 29 September 2023

“Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.”(Ibrani 12:15)

“Memaafkan memang tak akan mengubah masa lalu kita, namun dapat mengubah masa depan kita menjadi lebih baik”. Ini merupakan kalimat motivasi yang sangat terkenal dari Bernard Meltzer, seorang motivator dan penyiar radio terkenal dari Amerika. Selama puluhan tahun, Bernard menjadi pengasuh acara radio yang bertajuk “What’s Your Problem?” dimana Bernard selalu setia mendegar keluh kesah para pendengarnya. Memaafkan dan membuang semua kepahitan adalah nasehat yang selalu Bernard sampaikan kepada siapapun yang datang kepadanya. Mulai dari masalah rumah tangga, studi, keuangan ataupun karir. Ribuan pendengar radio di Amerika telah termotivasi dengan konsep memaafkan dari Bernard ini. Banyak diantara mereka yang akhirnya bisa menyelesaikan masalahnya, bahkan mengalami terobosan, saat mereka mau memaafkan.

Ternyata memang ada kaitan erat antara kasih karunia dan akar pahit dalam hati. Alkitab mencatat, Yusuf yang bisa menjaga hatinya dengan tidak menaruh dendam ataupun kepahitan kepada kakak-kakaknya, menerima kasih karunia dari Tuhan. Yusuf yang semula dijual sebagai budak, bahkan sempat dimasukkan ke penjara, diangkat Tuhan menjadi orang nomor dua di Mesir setelah Firaun. Respon hati Yusuf terhadap perlakuan saudara-saudaranya membuat ia berkenan kepada Allah.

Ingatlah bahwa Tuhan adalah kasih, dan di dalam kasih tidak ada kebencian, kekecewaan, dendam ataupun kepahitan. Hanya ada kasih karunia, berkat dan anugerah di dalam kasih. Sifat kepahitan hanya merusak, tetapi pengampunan memulihkan. Hidup dalam kepahitan sama saja membuat kasih karunia dan anugerah Tuhan menjauh dari hidup kita. Oleh karena itu, Amsal 4 :23 mengatakan “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan”. Jangan biarkan akar yang pahit bercokol dalam hati kita, tetapi belajarlah untuk mengampuni, melupakan dan memberkati mereka yang telah menyakiti kita. Amin. GBU all.
.