RUMPUT TETANGGA LEBIH HIJAU?

Posted on Categories Renungan Satu MenitTags , ,   Leave a comment on RUMPUT TETANGGA LEBIH HIJAU?

Sabtu, 23 September 2023

“Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang.” (Amsal 14:30)

The grass is always greener in the other side (rumput tetangga selalu lebih hijau) adalah peribahasa yang sering kita dengar. Peribahasa itu berarti apa yang dimiliki oleh orang lain, biasanya terlihat lebih indah atau lebih baik dari apa yang kita miliki. Orang yang memiliki cara pandang seperti itu, akan kesulitan untuk menikmati berkat yang sudah diterimanya. Ia terlalu asyik memperhatikan dan menghitung berkat orang lain ketimbang berkat yang diterimanya.
Orang yang fokus pada pada apa dimiliki orang lain akan kehilangan fokus pada potensi yang ia miliki.
Motivator dan milyuner W. Mitchell pernah mengalami kecelakaan motor yang membuat tubuhnya terbakar parah. Ia kehilangan semua jarinya dan hampir seluruh wajahnya. Bertahun-tahun Mitchell menjalani masa pemulihan, hingga akhirnya berhasil menerbangkan pesawat meski tak punya jari tangan. Namun, lagi-lagi, dia mengalami kecelakaan yang membuatnya lumpuh dari pinggang ke bawah.
Ketika dirawat di rumah sakit, Mitchell melihat bagaimana pasien-pasien di rumah sakit meratapi nasibnya. Ia pun merespon, “Kalian terus saja berfokus pada apa yang tidak bisa kalian lakukan. Namun, saya melihatnya begini: sebelum kecelakaan saya bisa melakukan sepuluh ribu hal, sekarang tinggal seribu hal. Jadi, saya akan fokuskan pikiran saya kepada seribu hal yang bisa saya lakukan.”

Orang yang memiliki dua talenta dalam Matius 25:14-30 tidak sibuk bertanya-tanya, “Mengapa saya hanya diberikan dua talenta saja? Mengapa orang itu diberikan lima talenta?” Alih-alih bersedih atau meratapi apa yang tidak dimilikinya, ia mengusahakan talenta yang telah diberikan oleh tuannya. 
Saya ingin Anda mengenal satu pepatah lagi, yaitu the grass is greener where you water it. Rumput Anda akan lebih hijau jika Anda menyiraminya.
Setiap orang punya kekurangan dan kelebihan. Tak perlu sibuk memikirkan apa yang kita tidak punya. Misalnya, Anda punya kelebihan dalam bidang mengajar, tetapi Anda tidak pintar main gitar atau berolahraga. Anda tidak perlu meratap, “Kenapa, ya, saya tidak bisa main gitar? Kenapa saya tidak jago olahraga?” Fokuslah pada hal-hal yang Tuhan berikan kepada Anda, dan kembangkan sebaik mungkin. 
Sekalipun kelebihan Anda (menurut Anda) hanyalah keinginan untuk belajar dengan tekun, Anda tetap bisa mendapatkan hasil yang luar biasa. Anda bisa menjadi pribadi yang menginspirasi, dan menjadi terang bagi banyak orang. Amin. GBU all.