Senin, 11 September 2023
“Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.”(Lukas 17:10)
Seseorang bercerita bahwa ia sangat terkejut dan terkesan atas sebuah peristiwa yang dialaminya. Waktu itu ia menerima beasiswa untuk mengikuti kelas training kepemimpinan di Hawai selama beberapa bulan. Setelah beberapa minggu ketika tengah mengikuti training, dia berpapasan dengan pria separuh baya yang tengah membersihkan toilet di tempat training dan menganggap bahwa pria itu adalah seorang cleaning service.
Tetapi betapa kagetnya dia ketika diakhir kelas training panitia memperkenalkan para donatur yang mensponsori para peserta untuk mengikuti training dan salah satunya adalah pria yang disangkanyan seorang cleaning service.
Ternyata pria tersebut adalah CEO sebuah perusahaan besar dan budaya dalam lembaga training tersebut baik alumni maupun donatur harus mengambil bagian sebulan sekali untuk melayani termasuk membersihkan seluruh ruangan di areal training. Betapa sang donatur yang membiayai dia untuk mengikuti training itu memiliki sifat dan ciri seorang hamba.
Melalui Firman Tuhan di Lukas 17, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana kita bisa memiliki hati ‘hamba’ atau hati ‘melayani’. Ada tiga ciri seorang ‘hamba’ atau ‘pelayan’ sebagai berikut :
- Seorang Hamba Tidak Mengharapkan Penghargaan Atau Pujian. Seorang hamba melayani tuannya (ayat 7-8). Seorang hamba berkenan karena melayani tuannya. Demikian juga kita, kehormatan dan kemuliaan kita karena melayani Tuhan. Oleh sebab itu, sebagai hamba perlu memiliki karakter melayani.
- Seorang Hamba Tidak Mengharapkan Ucapan Terima Kasih. “Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?” (Ay. 9). Sebagai hamba, melaksanakan tugas yang diberikan merupakan tanggung jawab dan kehormatan. Kesempatan untuk melaksanakan tugas adalah kehormatan yang diberikan Tuhan, bahkan melampaui ucapan terima kasih.
- Seorang Hamba Tidak Menuntut Kesetaraan Status. “Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.” (Ay. 10). Seorang hamba harus memiliki kerendahan hati. Kesadaran bahwa dirinya tidak berguna tanpa tuannya, adalah manifestasi kerendahan hati. Oleh sebab itu sebagai hamba Tuhan, sudah sepantasnya kita sadar akan status kita dan melayani dengan kerendahan hati. Amin. GBU All.