Selasa, 11 Juli 2023
“Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.” (Yes 49:15)
Banyak orang yang melupakan kebaikan yang telah diterimanya dari orang lain. Demikian juga, banyak orang yang melupakan Tuhan dan menganggap bahwa semua keberhasilan yang diperolehnya itu “karena saya,” bukan “karena Tuhan.” Ini pula yang terjadi dengan bangsa Israel di masa itu yang sering kali lupa dengan Tuhan dalam keadaan yang menyenangkan. Mereka malah menyembah berhala, tetapi ketika mereka mengalami hukuman dan masalah karena kesalahannya mereka malah menyalahkan Tuhan.
Itulah yang menjadi latar belakang ketika Tuhan berfirman bahwa Dia tidak mungkin melupakan mereka, seperti seorang ibu (yang normal) tidak akan mungkin membuang bayinya. Bahkan jika seorang ibu (dalam keberdosaannya) bisa melupakan anaknya, Tuhan tidak mungkin melakukan hal yang sama (Yes. 49:15). Mengapa demikian? Tuhan menggambarkannya dalam Yes. 49:16. Pada zaman itu, orang sering menuliskan sesuatu di batu untuk mengenang seseorang atau sesuatu. Israel digambarkan dilukiskan Tuhan di tangan-Nya. Artinya, Israel terpatri abadi dalam ingatan Tuhan.
Pernyataan Tuhan tersebut tidak hanya melegakan bangsa Israel, namun juga bagi kita sebagai umat Tuhan saat ini. Ada empat pelajaran yang dapat kita petik. Pertama, jadilah anak Tuhan yang tahu mengucap syukur (Mzm. 103:2-5). Kedua, Tuhan tidak pernah melupakan kita, walaupun dalam keadaan yang sangat sulit. Tetaplah berharap pada Tuhan. Ketiga, jadilah orang Kristen yang tahu berterima kasih kepada orang lain, dan ini tidak selalu berbentuk uang (2Tim. 3:2). Keempat, jika orang lain melupakan kebaikan kita, atau tidak mampu membalasnya, jangan kecewa. Berharaplah pada Tuhan, Imanuel, yang ada bersama dengan kita (Mat. 25:45).Amin.GBU all.