Selasa, 4 Juli 2023
*”Manusia itu menjawab: “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.”
Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu: “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.” (Kej 3:12-13)*
Sejak manusia pertama tidak taat dan jatuh dalam dosa, manusia berubah karakternya karena sifat dosa yang merusak. Salahsatunya adalah tidak mau mengakui kesalahan dan cenderung melemparkan tanggung jawab kesalahan kepada orang lain. Lebih suka berdebat dan beragumentasi untuk menang daripada mengalah. Sulit mengalah apalagi meminta maaf untuk kesalahan yang dilakukan. Menganggap permintaan maaf itu hal yang sepele dan tidak perlu.
Ingatlah bahwa hal-hal semacam itu hanya akan membuat hilangnya damai sejahtera, menghalangi kita untuk berdoa dan punya hubungan dengan Tuhan yang berkualitas. Padahal sebuah kata maaf yang tulus dan sederhana akan sangat berarti untuk memulihkan hubungan dan mengembalikan damai sejahtera Anda.
Di dalam Kristus, hidup kita telah diperbaharui dan sifat lama itu bisa kita tinggalkan dengan pertolongan Roh Kudus. Berdoalah dan minta Roh Kudus membimbing Anda untuk menjadi pribadi yang rendah hati, mau instropeksi, suka berdamai dan bertanggung jawab. Matius 5:24 mengingatkan
“tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.” Amin. GBU all.