Jumat, 8 September 2023
“Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.”(2 Korintus 12:10)
Rasul Paulus lebih suka mengakui bahwa ia tidak mampu, tidak berdaya tanpa Tuhan. Ia sepenuhnya mengakui bahwa tidak ada yang ia banggakan dari kehebatan dia di masa lalu saat ia belum mengenal Yesus. Ia lebih suka membiarkan orang tahu bahwa ia tidak berdaya tanpa Tuhan yang memberinya kesanggupan dan kekuatan, seperti saat ia dipenjara bersama Silas (baca Kis 16). Namun saat di penjara itulah, sebagai pihak yang nampak lemah, dia justru melakukan kebangunan rohani dengan menaikkan ucapan syukur, pujian dan doa yang membuat penjara berguncang, pintunya terbuka dan bahkan kepala penjara dan seisi rumahnya bertobat dan diselamatkan.
Saat kita mengakui kelemahan kita di hadapan Tuhan dan merendahkan diri maka kekuatan yang dari Tuhan akan bermanifestasi atas kita dan kita akan ditinggikan pada waktuNya. “Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.”(1 Pet 5:6).Amin. GBU all.